TEMPO Interaktif, Kediri - Sekretaris Umum Persik Barnadi menolak usulan Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI. Namun dia menuntut Ketua Umum PSSI Djohar Arifin mencoret Persema Malang dan Persibo Bojonegoro dari Liga Super.
Barnadi mengatakan usulan KLB yang disampaikan anggota Komisi Eksekutif La Nyala Mataliti sangat berlebihan. KLB itu justru akan merongrong kewibawaan pengurus PSSI dan menyulitkan klub. "Jangan sampai KLB digelar," katanya kepada Tempo, Kamis 29 September 2011.
Namun dia mendukung sikap La Nyala yang mendesak pengembalian jumlah peserta kompetisi menjadi 18 klub. Hal itu sesuai dengan statuta PSSI yang disepakati semua klub.
Barnadi sendiri yakin Djohar akan memilih menyelamatkan organisasi dibandingkan membela enam klub baru. Pencoretan mereka dari ISL dianggap solusi tepat untuk menghentikan polemik. "Nama Pak Djohar dipertaruhkan," katanya.
Namun jika KLB jadi diselenggarakan, nasib klub akan semakin tidak jelas. Sebab jadwal kompetisi pun akan semakin molor tak keruan. Persik sendiri akan menerima keputusan bermain di Divisi Utama jika keenam klub ISL dikeluarkan dari Liga Super.
Sebelumnya La Nyala mengancam akan menggalang kekuatan untuk menggelar KLB. Dia menganggap keputusan PSSI yang memperbanyak jumlah peserta kompetisi menjadi 24 klub menyalahi aturan.
HARI TRI WASONO