TEMPO Interaktif, Jayapura – Kekalahan timnas dari Qatar dengan skor 2-3 dalam laga ketiga kualifikasi Piala Dunia 2014 Zona Asia Grup E di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, 11 Oktober 2011, bukan karena Boaz absen dan batal merumput bersama Firman Utina dan kawan-kawan.
“Itu karena tidak adanya permainan yang benar-benar baik, bola langsung dioper ke depan, padahal kita tahu pada laga sebelumnya, bola lambung selalu tidak tepat sasaran,” kata Rully Nere, tokoh sepak bola Tanah Air, Rabu, 12 Oktober 2011.
Menurutnya, andaikan Boaz bermain pun, hasilnya akan tetap sama jika teknik dan strategi yang diterapkan sama. Boaz memiliki skill, namun tak akan berkutik bila tiga pemain Qatar menghimpitnya. “Kita memang mendapat dua gol, saya kira usaha Gonzales sia-sia karena hasilnya kita tetap di posisi buncit,” katanya.
Tokoh bola kaki asal Papua itu menjelaskan permainan yang harus disuguhkan timnas adalah mengalirkan bola perlahan dari kaki ke kaki, mulai wilayah tengah kemudian menyodok masuk ke daerah lawan. “Dan itu buktinya selalu berhasil, ini malah main bola jauh, ya sulit, karena pemain kita susah mendapat operan jauh,” jelasnya.
Kekalahan tadi malam makin memperberat langkah tim asuhan pelatih Wilhelmus Gerardus Rijsbergen untuk lolos ke putaran keempat. Dengan tiga kekalahan beruntun, Bambang Pamungkas dan kawan-kawan menjadi juru kunci Grup E dengan gol memasukkan 2 dan kemasukan 8.
Dalam pertandingan tadi malam, Qatar yang belum pernah memetik kemenangan dalam dua laga sebelumnya, langsung menekan sejak peluit babak pertama dibunyikan. Qatar membuka skor pada menit ke-14 lewat skema serangan balik cepat Abdul Aziz Al Aulaiti. Tidak berapa lama, Indonesia membalas pada menit ke-26 melalui Christian Gonzales yang memanfaatkan bola lepas dari tangan kiper Qatar.
Pada menit ke-32, Qatar kembali unggul. Kali ini melalui kaki Khalfan yang melakukan aksi individu dari tengah lapangan sebelum melepaskan tendangan keras ke gawang Ferry Rotinsulu. Harapan Indonesia kembali terbuka setelah pada menit ke-35 Gonzales menyamakan kedudukan menjadi 2-2. Sayang, pada menit ke-59, gawang Indonesia lagi-lagi bobol akibat lemahnya koordinasi lini pertahanan. Gol penentu kemenangan Qatar itu dicetak Mohammed Razarak lewat serangan balik cepat.
JERRY OMONA