TEMPO Interaktif, Jakarta - Tim verifikasi dari Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) akhirnya membeberkan hasil pernilaian mereka terhadap 24 klub yang diproyeksikan bakal ikut kompetisi musim ini. Mereka menilai setidaknya ada tiga kelemahan mendasar dalam setiap tim yang mereka datangi.
"Kami menemukan kelebihan dan juga menemukan kelemahan sepak bola di Indonesia," kata Direktur Kompetisi AFC Tokuaki Suzuki dalam jumpa pers di Hotel Ambhara, Kamis malam, 13 Oktober 2011.
Suzuki mengatakan kelemahan pertama yang mereka temukan adalah fasilitas stadion yang dimiliki klub-klub peserta liga. Indonesia, kata dia, memiliki banyak stadion tapi hanya sedikit dari stadion-stadion tersebut yang berkelas A. "Tidak ada lampu dan tidak ada nomor kursi untuk penonton," kata dia.
Kelemahan kedua adalah pengorganisasian penonton saat pertandingan berlangsung. Hal ini karena antusiasme penonton dan media yang begitu tinggi tak sejajar dengan sistem manajemen penonton yang dikelola pihak stadion. "Kerapian pertandingan sangat penting jika ingin jadi tuan rumah berskala internasional," kata dia lagi.
Kelemahan ketiga yang mereka temukan, kata Suzuki, adalah minimnya pembinaan terhadap usia muda. Klub tak memiliki pembinaan yang jelas terhadap usia muda. Hal ini terlihat dari tak adanya kompetisi yang konstan untuk pemain-pemain muda. "Tidak ada kompetisi yang aktif untuk kategori usia dini," katanya.
Di antara tiga kelemahan itu, Suzuki melanjutkan, pihaknya juga menemukan dua kelebihan yang jadi nilai positif bagi sepak bola Indonesia. Kedua hal plus itu adalah antusiasme penonton dan daya jangkau media yang sangat luas. "Dua aspek ini sangat penting bagi masa depan sepak bola Indonesia," ujar dia lagi.
Namun Suzuki enggan menjawab dampak kekurangan-kekurangan temuannya tersebut terhadap nasib kompetisi di Indonesia, apakah nantinya klub pemenang liga bisa ikut serta dalam Liga Champhions Asia atau tidak. "Keputusan itu akan diambil komite di bulan November," katanya.
DWI RIYANTO AGUSTIAR