TEMPO Interaktif, Samarinda - Juru bicara 14 klub boikot kompetisi, Harbiansyah Hanafiah, menyatakan siap menyokong pengaduan anggota Komite Eksekutif, La Nyalla Mataliti, kepada induk sepak bola dunia (FIFA). Menurutnya, dengan berbagai pelanggaran statuta yang dilakukannya, PSSI saat ini harus mendapat koreksi.
"Kalau kami diminta memberi keterangan soal pelanggaran PSSI kepada FIFA, kami siap," kata Harbiansyah Hanafiah, Minggu, 16 Oktober 2011.
Menurutnya, pelanggaran statuta oleh PSSI saat ini sangat tampak. Yang paling mendasar adalah pelanggaran soal peserta kompetisi, pelaksana kompetisi, nama kompetisi, serta pemilikan saham.
Ia mengungkapkan bahwa hasil koreksi AFC terhadap PT Liga Prima Indonesia Sportindo sangat buruk. Harbiansyah menyatakan bahwa penilaian diistilahkan seperti rapor sekolah, nilai PT Liga Prima banyak mendapat nilai merah.
Komite Kompetisi Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Sihar Sitorus sebelumnya menanggapi santai surat aduan yang dikirim koleganya sesama pengurus PSSI, La Nyalla Mataliti, ke induk sepak bola dunia, (FIFA). PSSI dilaporkan melabrak sejumlah aturan dengan menetapkan peserta kompetisi sebanyak 24 klub.
Ia melayangkan surat ke FIFA, mengadukan sejumlah kejadian yang belakangan menjadi sorotan publik: peserta kompetisi 24 klub, pembubaran PT Liga Indonesia, dan terbelahnya klub-klub dalam menyikapi keputusan PSSI menyangkut peserta liga.
Harbiansyah mengaku belum mengetahui pasti proses aduan tersebut oleh FIFA. Tapi jika nanti terdapat permintaan untuk menjelaskan masalah di PSSI, dirinya siap menjabarkannya. "PSSI sekarang ini kan sudah jelas-jelas melanggar statuta, saya juga heran, ada apa mereka memaksakan nama LPI?" katanya.
Berdasarkan hasil kongres PSSI di Bali, dihasilkan statuta atau aturan PSSI. Sedianya, pengurus terpilih tinggal menjalankan statuta yang telah disusun peserta kongres. "Ini kok diubah sendiri, seharusnya mengubah melalui kongres juga," kata Harbiansyah.
FIRMAN HIDAYAT