TEMPO Interaktif, Surabaya - Penunjukan Komisaris PT Persebaya Indonesia, Saleh Ismail Mukadar, sebagai Deputi Sekretaris Jenderal Bidang Kompetisi PSSI, membuat berang Ketua Komite Hukum PSSI, La Nyalla M. Mattalitti.
La Nyalla beralasan, Saleh masih menjalani sanksi PSSI sejak era Nurdin Halid berupa larangan berkecimpung di dunia sepak bola selama tiga tahun. Sanksi itu diberikan karena Saleh pernah membelot ke Liga Primer Indonesia.
Walaupun Saleh pernah mengatakan bahwa sanksinya telah diputihkan oleh Komiter Normalisasi, kata La Nyalla, namun keputusan itu belum bisa dia terima. Alasannya, pemutihan sanksi harus lewat mekanisme kongres.
"Sanksi itu juga tidak bisa begitu saja diputihkan oleh Ketua Umum PSSI yang sekarang karena harus dicatat dan dilaporkan ke FIFA," kata La Nyalla kepada Tempo, Jumat, 21 Oktober 2011.
La Nyalla mengaku akan menyampaikan keberatannya ini di forum rapat Komite Eksekutif yang diadakan pekan depan. "Kalau tidak ditanggapi, ya salah mereka sendiri," ujar pria asal Surabaya ini.
Saleh sendiri enggan berpolemik. Menurutnya, ia terpaksa menerima jabatan itu karena ingin membenahi kesemerawutan yang telah lama terjadi di PSSI.
Di sisi lain, Saleh melihat masuknya beberapa orang ke PSSI hanya bertujuan untuk mengganjal program organisasi sepak bola di Tanah Air itu. "Jadi, hampir pasti kami berseberangan dengan mereka," kata Saleh melalui pesan pendek.
Saleh dan La Nyalla sejatinya termasuk tokoh yang menjadi motor perubahan kepengurusan PSSI di bawah Nurdin Halid. Namun, setelah berganti pengurus, kedua orang ini kerap berbeda pendapat.
KUKUH S WIBOWO