TEMPO Interaktif, Manchester - Manchester United patut mewaspadai tetangganya, Manchester City, dalam duel derby Manchester pada lanjutan Liga Primer Inggris malam ini. The Citizens memiliki sejumlah keunggulan.
City masih memimpin klasemen dengan keunggulan 2 poin (22-20) dari tetangganya. Poin itu didapat skuad besutan Roberto Mancini tersebut bukan tanpa perjuangan. Intinya, kekuatan utama anak-anak Syekh Mansour bin Zayed al-Nahyan terletak pada kemampuan mereka dalam menjaga lini pertahanannya.
Performa bek-bek City dalam menjaga wilayahnya memang patut diacungi jempol. Ini ditunjukkan tim yang hanya kebobolan 33 gol musim lalu itu sekaligus menegaskan sebagai salah satu klub terbaik dalam rekor bertahan. City berhasil menyamai prestasi Chelsea dan hanya kekurangan empat dari MU dilihat dari gol kebobolan.
Joe Hart, kiper City, menambah perbendaharaan kekuatan timnya di lini pertahanan. Kiper Inggris ini meraih Sarung Tangan Emas setelah berhasil mengosongkan gawangnya dari gol di 17 pertandingan dan membuat rekor tak kebobolan pada 29 laga di semua kompetisi. Adapun pemain bertahan asal Belgia, Vincent Kompany, dinobatkan sebagai pemain terbaik City tahun lalu.
Artinya, bintang-bintang MU seperti Wayne Rooney, Nani, dan Javier Hernandez akan kerepotan membombardir pertahanan City. Itulah yang diyakini oleh bek kanan City, Micah Richards. Ia bertekad membantu timnya yang terus dicibir selalu gagal meraih gelar Liga Inggris dalam 35 tahun itu.
"MU sadar bahwa kami adalah penantang utama bagi mereka. Kami bertekad menurunkan spanduk itu. Kami tidak mengklaim akan menang. Tapi mereka yang mengklaim bahwa kami tetangga yang berisik. Itu yang membuat mereka sedikit takut," kata Richards.
Keunggulan lain City adalah klub itu memiliki gelandang bertahan seperti Nigel de Jong dan Gareth Barry. Selain aktif menjaga wilayah, keduanya kerap membantu serangan. Ini berbeda dengan dua pilar Setan Merah, seperti Anderson dan Michael Carrick, yang kurang bisa mengantisipasi ketika timnya mendapat serangan balik. "Kami berpikir kami bisa mengalahkan MU. Namun mereka akan tampil percaya diri karena bermain di kandang," ujar De Jong.
MU memang memiliki masalah di lini pertahanan. Sejak ditinggal Carlos Queiroz sebagai asisten manajer pada 2008, tim itu belum pernah mampu tampil sempurna seperti ketika menyingkirkan Barcelona di semifinal Liga Champions 2008. "Kami tidak pernah lagi melihat perhatian yang diberikan Queiroz yang sangat detail," ucap mantan bek MU, Gary Neville, yang memutuskan pensiun setelah bermain 19 musim, dalam otobiografinya.
Richards sendiri berharap kedua tim benar-benar menampilkan permainan terbaiknya. Ia tidak melihat hal itu dalam empat laga derby sebelumnya. "Tiga atau empat tahun lalu tekel selalu menjadi biang keladi dalam permainan. Namun saya ingin melihat hal itu lagi. Ini yang membuat pertandingan spesial," katanya.
Roberto Martinez, pelatih Wigan, pun pernah merasakan sengatan City. Timnya dibuat frustrasi setelah anak-anak asuhan Roberto Mancini bermain dengan enam pemain menyerang dalam duel yang berakhir dengan kekalahan timnya 0-3, September lalu. "Ketika City menguasai bola, seolah ada lima atau enam pemain yang berada di belakang penyerang mereka. Meski pergerakan mereka fleksibel, mereka terlihat sangat solid," ujarnya.
Nani meminta rekan setimnya tak takut melihat kekuatan yang dimiliki City saat ini. Menurut dia, dalam duel derby edisi ke-81 ini timnya bakal dimudahkan dalam bermain lantaran faktor tampil di kandang sendiri. "City memiliki tim fantastis saat ini dengan pemain fantastis. Tapi, jangan lupa, kami akan bermain di kandang sendiri. Ini yang membuat kami percaya diri," ujar pemain sayap Portugal itu.
GUARDIAN | TELEGRAPH | SOCCERNET | BAGUS WIJANARKO