TEMPO Interaktif, Milan – Pelatih Inter Milan, Claudio Ranieri, merasa lega karena timnya akhirnya bisa mematahkan tabu di San Siro dengan meraih kemenangan kandang sekaligus gol pertama musim ini usai menekuk Chievo 1-0, Minggu (23/10). Gol semata wayang I Nerazzurri dibukukan oleh gelandang asal Brasil, Thiago Motta, dengan sundulannya memanfaatkan umpan Wesley Sneijder.
“Kami masih bisa lebih tajam, tapi yang terpenting kami telah mengakhiri tabu di San Siro,” kata Ranieri yang menduduki kursi pelatih Inter 22 September lalu menggantikan Gian Piero Gasperini yang dipecat.
“Penting bagi kami mengalahkan Chievo, satu tim yang banyak memberi tekanan terhadap tim-tim besar karena mereka bekerja keras dan bermain baik.
“Saya senang karena kami juga bekerja keras terlepas dari kenyataan bahwa kami baru bermain di Liga Champions Selasa lalu.
Dalam tiga laga kandang sebelumnya musim ini Inter ditahan imbang AS Roma 0-0 dan dipermalukan Napoli 3-0 serta dihajar Trabzonspor 1-0 di Liga Champions.
Kemenangan ini juga mengakhiri kekalahan beruntun yang ditelan skuad Ranieri dalam dua laga sebelumnya lawan Napoli dan Catania. Kebangkitan mereka tak terlepas dari kembalinya Sneijder yang telah pulih dari cedera.
“Kami berusaha menjadi lebih baik dalam setiap pertandingan, secara taktik maupun fisik, meski tak mudah bermain setiap tiga hari,” lanjut Ranieri.
“Kini kami harus fokus pada laga lawan Atalanta (Rabu ini) karena mereka dalam kondisi bagus. Saya pikir Sneijder merupakan rujukan bagi tim ini dari tengah ke depan, jadi masuk akal jika kami mempercayainya untuk memegang kendali karena ia punya visi yang tak dimiliki para pemain lain.”
Terlepas dari kemenangan ini, Inter masih terpuruk di peringkat ke-16 dengan 7 poin, terpaut 8 poin dengan pemuncak klasemen, Udinese. Meski begitu, Ranieri tetap optimistis bahwa pasukannya masih layak mengincar Scudetto.
“Skuad ini masih berstatus juara dunia di Desember nanti, jadi, kami harus percaya bahwa kami masih bisa memburu Scudetto, meski kami terlambat berlari.”
FOOTBALL-ITALIA | A. RIJAL