TEMPO Interaktif, London - Menjamu Marseille di Emirates Stadium pada Rabu dini hari, 2 November 2011, Arsenal hanya mampu bermain imbang tanpa gol. Permainan yang berlangsung cepat sejak peluit ditiup ini menjadi blunder bagi pelatih The Gunners, Arsene Wenger, yang sengaja membangkucadangkan Robin van Persie pada awal laga.
"Itu memang nyaris...semacam perjudian," kata dia. "Ternyata tidak berhasil." Hasil ini lebih buruk dari pertemuan pertama kedua tim sekitar dua pekan lalu. Saat itu, Arsenal berhasil menekuk Marseille di kandangnya sendiri 1-0.
Meski begitu, Arsene berkukuh bahwa keputusannya untuk tidak menjadikan penyerang utamanya itu sebagai starter sebagai hal yang tepat. "Robin merasa kecapekan," kata dia. Tidak mungkin penyerang asal Belanda itu bermain terus-menerus pada tiap laga. "Dia tidak mungkin bermain sampai 50 laga terus-terusan kan."
Hasil ini tetap membuat Arsenal sebagai pemuncak di Grup F Liga Champions, dengan dua kali menang dari empat kali bermain tanpa kekalahan sehingga memetik delapan poin. Di urutan kedua bertengger Marseille dengan nilai tujuh, lalu diikuti Borussia Dortmund dan Olympiacos dengan nilai masing-masing empat dan tiga.
Theo Walcott dan Aaron Ramsey nyaris mencetak gol pada menit ke-10 dan ke-20. Namun penjaga gawang Marseille, Steve Mandanda, masih berhasil mengamankan gawang.
Robin van Persie, yang masuk pada babak kedua menggantikan Park Chu-Young, nyaris membuat gol. Namun tendangannya terlalu lemah. Sedangkan pemain pengganti Marseille, Morgan Amalfitano, sempat mengancam gawang The Gunners, tapi tendangannya masih melebar.
GOAL I BUDI RIZA