TEMPO Interaktif, Kediri – Mantan pelatih Persiram Raja Ampat, Papua Barat, Raja Isa, hampir dipastikan melatih skuad Persik Kediri. Tak hanya menjual kemampuan pelatih, Raja Isa juga membawa sponsor dari Malaysia yang siap bekerja sama dengan Persik.
Sekretaris Umum Persik, Barnadi mengatakan kedatangan Raja Isa di Kediri, Selasa, 1 November 2011, seperti membawa angin segar bagi klub yang nyaris gulung tikar ini. Di depan pengurus harian Persik, Raja Isa menyatakan kesanggupannya memperbaiki prestasi Persik yang anjlok. “Itu disampaikan langsung kepada manajer Pak Sunardi tadi malam,” kata Barnadi kepada Tempo, Rabu, 2 November 2011.
Tak hanya menjual curicullum vitae yang cukup panjang sebagai pelatih, Raja Isa juga membawa sponsor berupa produsen apparel dari Malaysia. Perusahaan yang masih dirahasiakan identitasnya itu sanggup mensuplai kebutuhan jaket, kaos tim, hingga sepatu pemain Persik selama masa kontrak.
Keunggulan itulah yang tampaknya membuat manajemen Persik mencoret beberapa kandidat calon pelatih yang sudah masuk. Mereka antara lain mantan pelatih Persiwa Wamena Suharno dan Subangkit. Kedua nama itu terlebih dulu masuk ke meja manajemen Persik dengan komitmen bisa menerima kondisi Persik yang seret.
Saat ini keputusan merekrut Raja Isa masih menunggu dua hari lagi. Manajemen Persik akan membahas rentang nilai kontrak yang akan ditawarkan dengan menyesuaikan budget. “Kita berani menawar tinggi asalkan sponsorship yang dibawa positif,” kata Barnadi.
Bendahara Persik Arya Wisnu mengaku masih melakukan hitung-hitungan dengan konsorsium Liga Primer Indonesia yang mengambil alih Persik. Dari plafon anggaran Rp 15 miliar per tahun yang dijanjikan, konsorsium telah memangkas menjadi Rp 8,5 miliar. Hal ini setelah klub itu dinyatakan tidak lolos dalam Liga Super dan masuk ke divisi utama. “Kami harus membuat hitungan lagi yang realistis,” kata Arya.
Dia berharap pencairan anggaran itu bisa segera direalisasi untuk menyelesaikan kontrak dengan pemain dan calon pelatih. Selama ini sebanyak 60 persen pemain Persik yang dikandangkan di rumah masih menunggu kontrak yang dijanjikan manajemen. Jika pembayarannya berlarut-larut, akan membuka potensi kaburnya pemain seperti yang telah dilakukan beberapa pemain asing.
HARI TRI WASONO