TEMPO Interaktif, Samarinda - Perwakilan manajemen Real Madrid, Spanyol, mengunjungi calon sekolah sepak bola sosial Real Madrid Foundations di Samarinda, Kalimantan Timur, Senin, 7 November 2011. Kedatangan mereka untuk memeriksa kesiapan sekolah yang dipusatkan di kompleks Stadion Madya Sempaja, Samarinda.
"Indonesia merupakan negara keenam di Asia untuk pendirian sekolah sepak bola ini," kata Area Deproyektos Internacio, Ignacio Almagro, di sela-sela kunjungannya. Kehadirannya disambut sekitar 200 calon murid sekolah sepak bola Real Madrid di Samarinda.
Mereka sebagian besar berasal dari keluarga kurang mapan, namun tak memiliki tempat untuk menyalurkan bakat di sekolah sepak bola resmi di Tanah Air. Ia mengungkapkan, Real Madrid telah membuka sekolah serupa di 55 negara di dunia. Untuk Indonesia, Real Madrid akan membangun di tujuh provinsi sebagai percontohan.
"Samarinda merupakan salah satu yang potensial, targetnya akan kami bangun se-Indonesia," ujar Ignacio. Selain memeriksa lapangan, Ignacio juga memeriksa seluruh fasilitas lain. Ignacio juga meninjau loker, ruang belajar, dan sejumlah pendukung olahraga, seperti bola dan instrumen.
Di sekolah sepakbola ini, Real Madrid tidak menyumbangkan dana. Namun, Real Madrid memberikan kurikulum serta pelatihan terhadap pelatih. Selain itu, nama besar Real Madrid bisa digunakan di Indonesia tanpa harus membayar.
Suryadi Gunawan, penghubung Sekolah Real Madrid di Samarinda, mengungkapkan secara materi siswa sekolah sudah siap. Soal pendanaan, ia mengungkapkan, telah bekerja sama dengan pengusaha di Samarinda untuk mendukung jalannya sekolah sosial ini.
"Chairil Usman itu pengusaha di Samarinda dan dia sudah komit membantu. Ia juga duduk sebagai ketua pada sekolah sosial ini," katanya. Jika memang memungkinkan, siswa di sekolah sosial Real Madrid ini bisa belajar sepakbola ke Spanyol bergabung dengan pesepakbola kelas dunia.
FIRMAN HIDAYAT