TEMPO Interaktif, Kediri - Manajemen Persik Kediri hingga saat ini belum melakukan kontrak kerja dengan Joko Malis yang diangkat sebagai pelatih kepala. “Belum ada kontrak tertulis dengan Pak Joko Malis,” kata Sekretaris Umum Persik, Barnadi, kepada Tempo, Selasa, 15 November 2011.
Menurut Barnadi, Persik belum mengontrak kerja Joko Malis karena terkendala dana. Meski Joko, mantan pelatih Persewangi Banyuwangi, itu sudah menjalankan tugasnya sebagai pelatih sejak Senin, 14 November 2011 kemarin, belum ada kepastian berapa nilai kontrak yang bisa dibayarkan oleh manajemen Persik.
Barnadi menjelaskan, sampai saat ini belum ada pencairan dana dari konsorsium Liga Primer Indonesia yang mengambil alih Persik.
Selain itu, ketidakjelasan siapa yang memegang jabatan Chief Executive Officer (CEO) PT Minangkabau, perusahaan yang mengambil alih Persik, turut menjadi kendala teknis administrasi. Sebab, hanya CEO yang berhak menandatangani kontrak dengan pelatih, pemain, hingga urusan keuangan klub. "Hingga kini, belum ada kesepakatan antara konsorsium dengan Persik, siapa yang ditunjuk menjadi CEO," ujar Barnadi.
Wali Kota Kediri Samsul Ashar, menurut Barnadi, sempat menawarkan diri menandatangani surat kontrak dengan pelatih dan pemain. Namun upaya itu menjadi polemik karena terganjal aturan Menteri Dalam Negeri yang melarang kepala daerah merangkap sebagai pengurus klub sepak bola. “Sampai sekarang kami tidak bisa berbuat apa-apa,” ucap Barnadi pula.
Upaya manajemen untuk mengangkat manajer Persik, Sunardi, sebagai CEO juga gagal lantaran direktur perusahaan benih pertanian itu masih ragu-ragu menerima jabatan tersebut. Diakui Barnadi, tanggung jawab sebagai CEO tidak ringan karena harus siap nomboki keuangan klub.
Meski demikian, Joko Malis bisa menerima keadaan itu dan bersedia bekerja tanpa menandatangani kontrak. Sebab, nasib yang sama juga dialami sekitar 40 pemain Persik yang masih bertahan dalam situasi tak menentu ini.
Sementara itu, Wali Kota Kediri Samsul Ashar berjanji akan segera merampungkan kerja sama dengan konsorsium yang telah lama berlarut-larut. Dia mengakui kesibukannya sebagai wali kota telah mengganggu proses penyelesaian kerja sama yang berakibat belum turunnya dana dari konsorsium. “Saya akan panggil pengurus untuk secepatnya menyelesaikan kerja sama,” katanya.
HARI TRI WASONO