TEMPO Interaktif, Jayapura - Persipura Jayapura sampai saat ini belum bisa memutuskan, apakah ikut kompetisi Indonesia Premier League (IPL) atau Indonesia Super League (ISL). “Namun kami masih tetap berpegang teguh untuk tetap menjadikan hasil Kongres Bali sebagai acuan kompetisi yang diikuti 18 klub,” kata Ketua Umum Persipura Jayapura, Benhur Tommy Mano, Rabu siang, 16 November 2011.
Menurut Tommy, pihaknya bersama Persidafon Dafonsoro mengakui nantinya tetap satu suara dan satu pilihan untuk mengikuti kompetisi, apakah itu IPL atau ISL. “Tak hanya Persidafon, tapi juga tim-tim lain dari Papua, seperti Persiwa Wamena dan Persiram Raja Ampat, pasti satu suara dan satu pilihan. Jika Persipura ke ISL, mereka juga ke ISL atau sebaliknya," kata Tommy.
Tommy membantah isu jika timnya akan membelot ke kompetisi IPL, sebab sampai saat ini Persipura masih berpegang teguh dengan hasil Kongres Bali. “Bagaimana mungkin kami gabung ke kompetisi IPL yang diselenggarakan PT Liga Prima Indonesia Sportindo (PT LPIS), sementara syarat yang kami ajukan ke mereka sejak bulan lalu belum juga dijawab PT LPIS,” katanya.
Menurut Tommy, sebelumnya pihak manajemen Persipura Jayapura secara resmi telah menyurati PT LPIS dengan mengajukan sejumlah syarat, di antaranya hanya mengikuti kompetisi apabila jumlah klub yang ikut hanya 18 klub. “Juga syarat lainnya, saham yang harus dikuasai klub sebesar 99 persen dan PSSI hanya satu persen atau intinya hanya mengacu pada hasil keputusan Kongres Bali. Jika selama itu surat kami belum dibalas, jelas kami belum bisa tentukan sikap,” katanya.
Manajer Persidafon Dafonsoro, Iwan Nazarudin, juga mengaku pihaknya belum bisa mengambil sikap apakah ikut kompetisi IPL atau kompetisi ISL. “Tapi yang pasti, kami di Persidafon Dafonsoro mengikuti apa keputusan Persipura Jayapura. Intinya, kami ikut saja kakak tertua kami Persipura, apa pun keputusan nantinya,” katanya, Rabu siang, 16 November 2011.
CUNDING LEVI