TEMPO Interaktif, Doha - Presiden Barcelona, Sandro Rosell, meminta badan tertinggi sepak bola dunia, FIFA, dan badan sepak bola Eropa, UEFA, lebih mendengarkan pendapat para klub jika tidak ingin mereka keluar dari keanggotaan.
Dalam konferensi European Club Assossiation (ECA) yang dilaksanakan di Qatar, Rosell yang merupakan wakil presiden ECA mengungkapkan bahwa klub-klub Eropa meminta FIFA membayar gaji pemain yang dipanggil oleh tim nasionalnya masing-masing karena banyaknya pemain mereka yang dipanggil membela negaranya.
“Kami rasa tidak adil, kami membayar gaji pemain dan mereka menggunakan pemain kami, dan mereka juga meraih pendapatan dari pemain kami,” ujar Rosell yang telah menjadi presiden Barcelona sejak Juli tahun lalu.
Selain mempermasalahkan penggunaan pemain mereka, Rosell lebih lanjut menegaskan bahwa ECA meminta kepada UEFA untuk membuat kompetisi Liga Champions lebih besar dari sekarang sehingga dapat menguntungkan klub dengan banyaknya pemasukan dari tiap pertandingan.
“Kami ingin Liga Champions memiliki tim yang lebih. Itu berarti suatu hari kita bisa menonton pertandingan Liga Champions antara Barcelona melawan Manchester United di hari Sabtu atau Minggu,” kata pria berusia 47 tahun tersebut.
Jika permintaan tersebut tidak didengarkan oleh UEFA, Rosell mengancam ECA akan membentuk kompetisi tandingan yang tidak melibatkan UEFA. “Jika UEFA dan ECA tidak mencapai kesepakatan, dengan atau tanpa payung UEFA, ECA akan membuat kompetisi sendiri. Skenario terburuknya, kami akan meninggalkan UEFA,” ujarnya.
ECA merupakan asosiasi klub-klub Eropa yang terdiri dari 201 klub. Organisasi ini merupakan bentukan dari kelompok serupa bernama G-14 yang berisi klub-klub elite Eropa, sebelum akhirnya Presiden UEFA, Michel Platini, membubarkan kelompok tersebut setelah memenuhi tuntutannya mengenai kompensasi pemain yang cedera saat berlaga di kejuaraan antarnegara.
SOCCERNET | IRVAN SAPUTRA