TEMPO Interaktif, London – Presiden Badan Sepak Dunia (FIFA) Sepp Blatter bergeming terhadap kritikan yang dialamatkan kepadanya setelah komentar rasisnya membuat panas kuping pelbagai pesohor lapangan hijau. Perdana Menteri Inggris David Cameron ikutan nimbrung menyerang pernyataan pria Swiss itu dengan mendukung klaim Rio Ferdinand di Twitter.
Blatter mengatakan dalam wawancara dengan jaringan televisi CNN bahwa masalah rasisme di lapangan harus diselesaikan dengan jabat tangan. Pernyataan Cameron datang setelah Hugh Robertson, Menteri Olahraga Inggris, meminta Blatter lengser dari jabatannya.
Blatter juga terlibat perang status di Twitter dengan Ferdinand. Bek Manchester United itu menuding pria 75 tahun itu dengan klaim “tidak peduli”. “Ini menggelikan mengatakan bahwa rasisme bisa diterima sebagai bagian dari olahraga sepak bola,” kata Cameron, Jumat, 18 November 2011.
Cameron mengajak semua pihak untuk menyingkirkan rasisme di masyarakat, termasuk dunia sepak bola. “Meilhat banyaknya bintang olahraga yang pernah merasakan sikap rasis, ini bukan saatnya untuk bergembira,” klaim Cameron.
Dukungan terhadap komentar Ferdinand juga disampaikan Joey Barton. Gelandang Queens Park Rangers itu terang-terangan menuding Blatter sebagai pria dengan reputasi buruk. “Saya baru melihat wawancara Blatter hari ini. Saya kehilangan kata-kata setelah melihat sepak terjang pria korup ini #taksi untuk Blatter,” kicau Barton dalam akunnya di Twitter.
MORROR | DAILYMAIL | BAGUS WIJANARKO