TEMPO Interaktif, Jakarta - Komisi Disiplin Persatuan Sepak Bola Indonesia (PSSI) akhirnya melunak. Para pemain yang berlaga di kompetisi Liga Super Indonesia bisa ikut membela tim nasional, padahal sebelumnya mereka menyatakan akan memberi sanksi berupa larangan bagi para pemain yang ikut LSI.
"Mereka hanya korban dari kebijakan klub yang keluar dari Liga Prima Indonesia (LPI). Kami tidak mau mengorbankan mereka," kata ketua Komisi Disiplin PSSI, Bernhard Limbong, dalam jumpa persnya di kantor PSSI, Selasa, 29 November 2011.
Bernhard mengatakan, PSSI menjamin pemain-pemain tersebut tetap bisa memperkuat tim nasional. Namun, keputusan dari Komisi Disiplin tersebut bisa saja berubah jika ada kebijakan lain dari AFC atau FIFA.
"Namun kami akan tetap berusaha untuk menjamin para pemain maupun pelatih diluar LPI bisa ikut membela timnas. Karena semuanya punya hak yang sama untuk memperkuat timnas. Tidak ada perbedaan" katanya.
Meskipun para pemain batal diberikan sanksi, namun tidak berlaku untuk klub dan perangkat pertandingan yang memutuskan untuk memboikot Liga Prima. Limbong mengatakan Komisi Disiplin tetap akan memberikan sanksi kepada klub dan perangkat pertandingan sesuai dengan statuta PSSI dan FIFA.
"Kalau yang itu tidak bisa ditawar-tawar. Klub dan perangkat pertandingan akan mendapatkan sanksi yang tegas. Saya hanya ingin menegakkan aturan organisasi, bukannya ada tendensi ke pihak tertentu," katanya.
ANGGA SUKMA WIJAYA