TEMPO Interaktif, Jakarta - Mantan Bendahara Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia, Achsanul Qosasih, mempersilakan pengurus baru PSSI melakukan audit melalui auditor yang ditunjuk PSSI. Audit dilakukan terhadap kebijakan-kebijakan keuangan yang diambil PSSI era Nurdin Halid selama periode 2009-2010.
"Terserah pengurus yang sekarang, mereka yang memiliki kewenangan. Silakan audit kalau memang tujuannya untuk perbaikan, bukan untuk mempermalukan (pengurus yang lama)," kata Achsanul saat dihubungi Tempo, Kamis, 1 Desember 2011.
PSSI pekan lalu mengaku kecewa terhadap pengurus Badan Liga Indonesia (BLI) dan PT Liga Indonesia (PT LI) yang menutup pintu terhadap auditor yang ditunjuk PSSI. Padahal hampir 75 persen transaksi keuangan PSSI berada di dua badan tersebut. Kekecewaan itu dilontarkan Bendahara PSSI Zulkifli Nurdin Tanjung.
Achsanul juga mengaku tidak mempersoalkan penilaian rapor merah dari auditor eksternal yang ditunjuk pengurus PSSI sekarang, Deloitte, untuk mengaudit kebijakan-kebijakan keuangan yang diambil pengurus PSSI selama periode 2009-2010. "Tidak apa-apa. Kami kan juga sudah melakukan audit melalui lembaga audit sebelumnya," kata Achsanul.
Achsanul membenarkan bahwa hampir 75 persen transaksi keuangan PSSI berada di Badan Liga Indonesia (BLI) dan PT Liga Indonesia (PT LI). "Iya, memang benar sebagian besar berada di dua badan itu," ujarnya.
Menurut Achsanul, proses audit BLI yang pekan lalu sedang dalam proses audit tahap akhir kemungkinan dalam pekan ini sudah selesai. "Kalaupun belum, paling tinggal sedikit lagi yang harus diselesaikan," kata anggota DPR ini. Achsanul menambahkan, hasil audit bisa saja tidak harus dilaporkan ke publik kalau memang untuk kepentingan internal.
Zulkifli sebelumnya mengatakan berdasarkan hasil audit Deloitte sebagai auditor internasional, pengeluaran mulai dari pembelian proses pembayaran, penerimaan sponsor, donasi, dan lain-lain yang dicek semua, menunjukkan rapor merah. PSSI memang sengaja melakukan audit untuk menginventarisasi aset dan menata ulang sistem keuangan. Audit dilakukan karena tak ada serah terima dari pengurus lama ke pengurus baru.
BASUKI RAHMAT