TEMPO Interaktif, Bandung - Pelatih Persib Bandung, Drago Mamic, meminta anak asuhnya tak lagi melakukan blunder teknis dan taktik di lapangan saat menjamu Sriwijaya dalam lanjutan Liga Super Indonesia di Stadion Si Jalak Harupat, Bandung, Rabu, 7 Desember 2011. Ia mengingatkan Maman Abdurahman dan kawan-kawan agar tak mengambil langkah berisiko merugikan saat membendung gempuran lawan di menit-menit terakhir pertandingan.
"Saya sudah minta pemain agar tidak lagi berjudi dengan membuat perangkap offside dan melakukan langkah yang berisiko, terutama saat last minute pertandingan," ujar Drago di mess Stadion Persib, Kota Bandung, Senin, 5 Desember 2011.
Ia mengakui beberapa pemain jangkarnya seperti Tony Sucipto, Abanda Herman, dan Airlangga kemungkinan tak dalam kondisi fit 100 persen, bahkan terpaksa absen saat dijajal Sriwijaya. Namun, ia yakin setiap anak Maung Bandung akan menyiapkan fisik agar mampu tampil penuh konsentrasi di lapangan sejak kick off hingga wasit meniup peluit panjang tanda akhir pertandingan.
"Dan saya mengenal karakter setiap pemain kami. Jika saya minta mereka supaya memberikan 100 persen kemampuan terbaik mereka, saya yakin mereka malah akan berikan 150 persen," kata Drago.
Ia pun meyakinkan jika Persib sangat respek terhadap Sriwijaya yang kini adalah satu dari tiga besar klub papan teratas di Indonesia. Karena itu, lanjut Drago, melawan Laskar Wong Kito secara khusus mendongkrak motivasi para pemain Persib dan dirinya selaku pelatih.
"Kami akan tunjukkan bahwa tidak mudah bagi Sriwijaya untuk menghadapi kami di lapangan kami di Bandung,"ujarnya. "Saya siapkan tim untuk menang tanpa cacat sehingga kami butuh banyak energi, harus lebih sabar, dan lebih cerdas setiap saat di lapangan."
ERICK P. HARDI