TEMPO Interaktif, Malang – Persela Lamongan mempermalukan tuan rumah Arema Indonesia kubu Rendra Kresna 1-0 dalam laga perdana Liga Super Indonesia (LSI) di Stadion Kanjuruhan, Kepanjen, Malang, Selasa, 6 Desember 2011.
Gol tunggal Persela dicetak oleh penyerang asal Argentina, Marcio Costas, di menit ke-82, memanfaatkan umpan datar dari Pitono. Tuan rumah Singo Edan langsung menggebrak begitu wasit Syafaruddin (Sidoarjo) meniup peluit untuk memulai pertandingan babak pertama.
Belum sampai 40 detik, Boy Jati Asmara membuka peluang bagi Arema lewat tendangan keras kaki kanan yang mengenai mistar gawang Persela yang dikawal Khoirul Huda. Bola mental kembali disepak dan mengenai tiang gawang.
Persela mencoba bangkit dengan melakukan serangan balik yang dimotori Rudi Widodo, Jimmy Suparno, dan Gustavo Lopez. Kedua kesebelasan mulai bermain keras. Banyak pelanggaran terjadi.
Sebuah peluang emas didapat Rudi Widodo di menit ke-20 lewat tendangan keras kaki kanannya, tapi bola hanya menyusur di samping gawang Arema yang dikawal Rudi Ardiansyah—menggantikan kiper pertama Dian Agus Prasetyo di menit ke-10.
Di menit ke-28, Arema mendapat peluang ketika bola melintas persis di depan gawang Persela, tapi Marcio Sousa da Silva (Brasil) gagal menyambarnya. Dan Laskar Joko Tingkir pun mendapat peluang di menit ke-29 saat terjadi kemelut.
Arema berhasil membobol gawang Persela di menit ke-43 dari tendangan keras Seme Pierr Patrick (Kamerun), tapi gol itu dianulir wasit karena ia lebih dulu melanggar kiper Persela. Permainan agresif yang diperagakan kedua tim tak membuahkan gol hingga babak pertama berakhir. Kedudukan tetap kosong-kosong.
Tim asuhan bekas asisten pelatih tim nasional senior, Wolfgang Pikal, kembali bermain garang di babak kedua. Hasilnya, di menit ke-51, Marcio kembali nyaris mencetak gol bagi Arema jika saja ia sanggung menjangkau bola datar hasil tendangan bebas.
Namun, seperti di babak pertama, Persela pun tampil dominan di babak kedua. Tim asuhan bekas pelatih Arema asal Ceko, Miroslav Janu alias Miro, itu sangat menguasai lini tengah. Sedangkan arek-arek Malang lebih banyak mengandalkan serangan lewat sayap.
Arema mendapat 6-7 kesempatan, dengan sekitar 4 tendangan yang mengarah ke gawang (shoot on goal) lawan tapi gagal jadi gol. Kesempatan itu didapat Marcio yang tendangannya mengenai mistar gawang di menit ke-81.
Sebaliknya, Persela pun cepat melakukan serangan balik dan berhasil mengecoh kiper Rudi Ardiansyah gagal menangkap bola datar yang diumpan Pitono ke dua Marcio Costas di menit ke-82.
Pelatih Arema Indonesia, Wolfgang Pikal, mengakui kekalahan timnya akibat persiapan yang tidak maksimal, kurang dari dua pekan. “Inilah pemain-pemain kami, Anda lihat sendiri. Waktu persiapan mepet, jelas sangat berpengaruh pada tim,” kata pelatih dari Austria itu.
Pelatih Persela, Miroslav Janu, mengaku senang karena anak-anak asuhannya berhasil menerapkan taktik dan strategi yang diskenariokan. Mengalahkan bekas tim asuhannya sungguh menyenangkan.
ABDI PURMONO