TEMPO Interaktif, Jakarta - Agenda "pemeriksaan" terhadap Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Djohar Arifin dan Sekretaris Jenderal PSSI Tri Goestoro oleh Komite Etik berlangsung di tempat "tersembunyi". Pemeriksaan yang semestinya berlangsung di Kantor PSSI mendadak dipindah.
"Saya diminta hadir tapi saya tidak bisa menyebutkan di mana tempatnya. Saya juga agak sulit, nih," kata Sekretaris Jenderal PSSI Tri Goestoro di Kantor PSSI, kawasan Gelora Bung Karno, Rabu, 7 Desember 2011.
Tri memang datang ke Kantor PSSI sekitar pukul 15.00 wib. Sesuai dengan agenda sebelumnya, Majelis Etik menjadwalkan pemanggilan Tri dan Djohar Rabu ini pukul 15.00 wib. Namun acara tersebut mendadak berubah.
Tri mengaku tak tahu jika ada pemindahan tempat ini. Ia juga mengaku tak tahu siapa yang berinisiatif memindahkan tempat "pemeriksaan". "Boleh tidaknya tempat (pemeriksaan) dipindah bukan saya yang menentukan," katanya.
Namun seorang sumber mengatakan acara "pemeriksaan" oleh Majelis Etik yang diketuai Todung Mulya Lubis dipindah ke Hotel Crown. Pemindahan karena ada kabar pendukung Persija bakal menggeruduk Kantor PSSI. Todung sendiri tak bisa dihubungi. Teleponnya tak diangkat dan pesan pendek yang dikirim tak dibalas.
Agenda "pemeriksaan" terhadap Tri Goestoro ini merupakan kelanjutan dari laporan Ketua Umum Djohar Arifin beberapa waktu lalu. Djohar melaporkan empat anggota Komite Esekutif ke Komite Etik karena melayangkan surat ke AFC. Surat berisi laporan adanya sejumlah pelanggaran yang diduga dilakukan Djohar.
Keempat Anggota Komite Eksekutif tersebut yaitu La Nyalla Mattalitti, Tonny Aprilani, Erwin Dwi Budiawan, dan Roberto Rouw. Roberto telah memenuhi panggilan Komite Etik Rabu pekan lalu. Adapun tiga anggota Komite Esekutif lainnya enggan memenuhi panggilan tersebut.
DWI RIYANTO AGUSTIAR