TEMPO.CO, Manchester - Pesta di Stadion Etihad kemarin hanya berlangsung satu jam. Sejak wasit Stephane Lannoy meniup peluit, 46 ribu pendukung Manchester City di sana bersorak-sorai. The Citizens menguasai permainan atas tamunya, Bayern Munchen, yang turun dengan kekuatan lapis kedua-- Franck Ribery, Mario Gomez dan Philipp Lahm dibangkucadangkan.
Pengatur serangan David Silva membuka kemenangan City dengan tendangan kidal melengkung pada menit 36, tepat dari tepi garis di luar kotak penalti, dan tidak terjangkau kiper Jorg Butt. Tujuh belas menit kemudian gelandang Yaya Toure overlapping dan menyontek umpan Edin Dzeko, 2-0. Posisi ini (untuk sementara) membuat mereka merangsek ke tempat kedua Grup A Liga Champions Eropa dan lolos ke babak 16 besar.
Namun kabar buruk datang dari Stadion Madrigal, Spanyol. Gokhan Inler membawa Napoli unggul atas tuan rumah Villareal di menit 65, dilanjutkan gol Marek Hamsik 11 menit kemudian. Posisi grup itu berubah. Napoli--unggul satu poin dari City--bertengger di posisi dua di bawah Muenchen.
Meski menang dua gol tanpa balas, City tersingkir. Mereka hanya bersandar di posisi ketiga dan terlempar ke kompetisi sekondan, Liga Europa. Pelatih Roberto Mancini meminta maaf kepada Citizens, pendukung City. Menurutnya, pemain telah mengerahkan kemampuan terbaik di partai pamungkas ini.
Dia menyoroti kekalahan 1-2 saat bertandang ke Napoli 22 November lalu sebagai penyebab kegagalan mereka. Juga saat menjamu Napoli pada 14 September yang hanya berujung satu sama. "Sekarang tidak ada yang bisa kami perbuat dan hanya bisa mengucapkan selamat kepada Napoli," ujarnya seperti ditayangkan rekaman video di situs resmi MCFC. Selama wawancara, dia terus berupaya tersenyum sembari minta maaf kepada pendukung dan pemain.
Mancini mengajak pendukung tidak lama-lama bersedih. Meski mengakui tidak sedahsyat Liga Champions, City perlu memenangi Liga Europa. Alasannya, semakin banyak pertandingan dan menyabet gelar juara akan membuat klub semakin kuat. "Kami harus bertambah kuat, saya yakin bisa," katanya.
Merajai Liga Primer Inggris dan belum pernah kalah di kompetisi domestik, ini merupakan debut City di Liga Champions, kompetisi kasta tertinggi di Benua Biru. Pembelaan datang dari pelatih Bayern Muenchen, Jupp Heynckes. "Butuh waktu tahunan bagi sebuah tim untuk bisa bersaing di level ini," ujarnya. Menurutnya, Mancini berhasil meramu banyak pemain bintang yang datang dalam waktu hampir bersamaan. Heynckes yakin City akan muncul sebagai kekuatan besar di level Eropa beberapa tahun mendatang.
Pendukung City tetap menyokong bintang mereka sampai akhir pertandingan. Citizens, sebutan mereka, bernyanyi dan bersorak, mengatakan akan datang ke stadion Kamis malam, waktu pertandingan Liga Europa. Toh, ada "hiburan" lain: tetangga sekaligus rival abadi mereka, Manchester United, juga terdepak ke kompetisi yang sama. "Kami akan menangi Liga Europa dan kembali ke Liga Champions musim depan dengan kekuatan lebih," ujar Mancini.
TELEGRAPH | REZA MAULANA