TEMPO Interaktif, Malang - Arema Indonesia siap melumat PSMS Medan dalam laga kandang perdana Liga Prima Indonesia (LPI) di Stadion Gajayana, Kota Malang, besok. Kedua tim semula dijadwalkan berlaga pada Sabtu pekan lalu, tapi diundur menjadi besok, 14 Desember 2011.
Pelatih Arema, Milomir Seslija alias Milo, mengatakan persiapan selama dua bulan nyaris membosankan. Jadwal latihan yang berupa empat kali membuat Noh Alam Shah alias Along dan kawan-kawan tak sabar untuk merasakan kompetisi yang sesungguhnya.
Sebelumnya, Arema gagal mencicipi dua laga tandang LPI pada 26 dan 29 November di Papua setelah Persipura Jayapura dan Persidafon Dafonsoro menolak jadi tuan rumah laga kandang LPI dan memilih bertanding di kompetisi Liga Super Indonesia (LSI).
Walhasil, Persipura dan Persidafon ogah meladeni Arema di Stadion Gajayana pada 3 dan 6 Desember 2011. Kegagalan lawan Persipura di Papua ditebus Tim Singo Edan dengan menang 3-1 atas PSM Makassar dalam laga persahabatan pada 27 November.
“Kami punya 23 pemain yang siap tempur dan mereka sudah tak sabar setelah selama ini latihan dan latihan saja. Kami siap mengalahkan PSMS,” kata Milo kemarin.
Dia optimistis, dengan sisa persiapan kurang dari tiga hari, timnya mampu meraih 3 poin pertama di kompetisi LPI. Alasannya, kerangka tim makin solid dan motivasi pemain sedang tinggi.
Informasi mengenai PSMS sudah banyak diterima Milo. Tim Ayam Kinantan versi LPI tak diperkuat pemain-pemain inti andalan mereka yang memperkuat PSMS untuk LSI. Walhasil, PSMS dua kali kalah di kandang. Pada 27 November, mereka ditekuk 1-2 oleh Persebaya Surabaya dan kalah 1-3 oleh Persija Jakarta pada 1 Desember.
Namun, dia mengingatkan anak-anak asuhnya agar tak menganggap enteng calon lawan. Karena itu, PSMS akan tampil tanpa beban. “Koordinasi mereka cukup matang. Mereka banyak mengandalkan pemain lokal dan mereka tetap berbahaya,” Milo menambahkan.
“Mereka bisa saja menghadirkan kejutan. Saya sudah lihat rekaman dua pertandingan dan saya hanya bisa bilang mereka hanya kurang beruntung,” kata pelatih kelahiran Sarajevo, Bosnia-Herzegovina, 21 Juli 1964, itu.
Asisten pelatih PSMS, M. Khaidir, optimistis timnya mampu mengimbangi tuan rumah karena kekuatan lini belakang PSMS bertambah setelah Vagner Luis de Oliveira Marins dan Sugiatno bisa tampil. Namun, PSMS belum dapat memastikan bergabungnya Julio Cesar Alcorse, penyerang asal Argentina.
Julio masih menunggu international transfer certificate dari klub lamanya di Malta. Dua skenario disiapkan. Pertama, Jecky dan Julio diduetkan di depan skema 3-5-2. Lalu, Andre Abubakar akan ditugaskan lebih ke tengah sebagai penyerang kedua. Kedua, Jecky dan Andre diduetkan jika Julio tak bisa gabung.
“Counter attack jadi pilihan strategi yang paling realistis karena mereka pasti terus menekan dan itu jadi ciri khas mereka,” kata Khaidir. Menurut dia, anak-anak Medan diuntungkan dengan kebugaran fisik dan sudah terbiasa bermain dengan pola 3-5-2 sehingga komunikasi antarlini lebih mudah dilakukan.
ABDI PURMONO