TEMPO Interaktif, Jakarta - Mantan pelatih tim nasional Indonesia Benny Dolo mendukung langkah yang diambil Rahmad Darmawan. Menurut Benny, keputusan Rahmad mundur adalah keputusan yang tepat. “Kalau saya di posisi dia sekarang ini, saya juga akan mengambil langkah yang sama,” kata Benny saat dihubungi pada Rabu, 14 Desember 2011.
Sebagai sesama pelatih, diakui Benny, adanya dualisme kompetisi Liga Super Indonesia dan Indonesia Premier League membuat posisi Rahmad cukup sulit karena tidak memiliki kebebasan menentukan pemain. Pasalnya PSSI hanya mengizinkan pemain IPL yang masuk tim nasional.
Menurut Benny, Rahmad memutuskan mundur dari pelatih tim nasional karena ada dua kubu itu, sehingga dia tidak ada kebebasan memilih pemain. Padahal, tambahnya, mungkin Rahmad menilai banyak pemain bagus yang ada di LSI.
“Sebagai pelatih, (kami) butuh kebebasan memilih pemain,” kata pelatih asal Manado yang biasa disapa Bendol itu.
Sehari sebelum melayangkan surat pengunduran dirinya sebagai pelatih tim U-23 ke pengurus PSSI Selasa kemarin siang, Rahmad pernah memberi isyarat akan mundur jika PSSI ngotot melarang para pemain LSI masuk ke tim nasional.
Namun, dalam surat pengunduran dirinya, Rahmad mengungkapkan alasan berbeda. “Alasannya lebih karena saya yang merasa tak bisa mencapai target di SEA Games kemarin,” katanya saat dikonfirmasi kemarin.
RINA WIDIASTUTI