TEMPO Interaktif, Jakarta - Pelatih Tim Nasional U-23 Rahmad Darmawan mengaku keputusannya mundur sebagai pelatih diambil tanpa meminta pandangan satu pun pemain tim. Alasannya, urusan antara dirinya dan pengurus Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia tak perlu melibatkan pemain.
“Untuk masalah saya dengan pengurus PSSI, saya tidak akan melibatkan pemain karena saya tidak ingin membawa pemain berada dalam situasi yang bukan porsinya,” kata Rahmad saat wawancara di kediamannya, perumahan Kompleks Victoria Park Residence Karawaci, Tangerang, Rabu, 14 Desember 2011 malam.
Bahkan, menurut Rahmad, tidak satupun dari pemain tim nasional yang ia beritahu mengenai rencananya untuk mundur. Kiper tim nasional U-23 Kurnia Meiga dan rekan-rekannya baru mengetahui mundurnya Rahmad dari pemberitaan media massa.
“Saya mengajak pemain bicara kalau ada hak mereka di situ atau ada kepentingan mereka di situ. Kalau tidak ya tidak,” kata mantan pelatih Persipura Jayapura, Sriwijaya FC, dan Persija Jakarta itu.
Rahmad khawatir keputusannya akan membuat para pemain terbelah jika dilibatkan. “Saya tidak ingin mereka membela saya atau membela pengurus PSSI,” kata pelatih berpangkat Kapten Marinir Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut itu. Tugas seorang pemain, dia menegaskan hanyalah fokus bagaimana menjadi pemain baik. “Itu saja,” ujarnya.
Rahmad, yang dinilai PSSI sukses karena mampu mengantarkan tim nasional U-23 masuk final SEA Games 2011, memutuskan mundur pada Selasa kemarin. Ia melayangkan surat pengunduran dirinya ke pengurus PSSI melalui rekannya Eddy Syahputra.
RINA WIDIASTUTI