TEMPO Interaktif, Surakarta – Atlet catur Indonesia di ajang ASEAN Para Games ke-6 mendominasi di nomor catur klasik. Dari delapan medali emas yang diperebutkan, atlet Indonesia berhasil mendapat enam medali emas. Pelatih tim catur Indonesia, Tedy Wiharto, mengaku sangat puas dengan pencapaian tersebut.
“Saya optimistis mampu memenuhi target delapan emas. Sekarang kita sudah setengah jalan,” kata Tedy seusai penyerahan medali emas di Balai Kota Surakarta, Ahad, 18 Desember 2011.
Cabang catur masih menyediakan delapan emas untuk diperebutkan para atlet di ASEAN Para Games.
Pada Senin, 19 Desember, akan digelar nomor catur cepat di lokasi yang sama. Tedy menyebut, dengan peta kekuatan yang relatif sama, maka dia optimistis mampu meraup banyak emas. Menurut dia, lawan berat Indonesia di cabang olahraga catur adalah Myanmar, khususnya dia menyebut nama Aye L. Win di kelas Perorangan Visual Impare Putra.
Pecatur andalan Indonesia, Edy Suryanto, dipaksa menyerah dengan selisih setengah poin. Kemudian dari Filipina, kekuatan tim di kelas Physical Handycap Putra juga patut diwaspadai. Di nomor perorangan, emas nyaris terlepas setelah atlet catur Filipina, Henry Roger Lopez, mampu menyamai perolehan poin atlet Indonesia, Azhar Panjaitan, dengan nilai empat.
Tapi emas perorangan tetap milik Indonesia karena unggul pada penghitungan solkof. “Penghitungan solkof merupakan akumulasi poin lawan yang sudah dihadapi seorang atlet dan menjadi bahan pertimbangan peringkat setelah perolehan poin tiap atlet,” katanya.
Peraih emas bagi Indonesia di catur klasik adalah Azhar Panjaitan di Classic Chess Physical Men; Edy Suryanto, Icun Sulhadi, dan Carsidi di Classic Chess Competition Visual Impaired Men Team; dan Nasib Parta Simanja di Classic Chess Competition Phisical Handycap Woman Individual.
Kemudian Nasib Parta Simanja, Harley J. Santoso, dan Murdiati Nur di Classic Chess Competition Physical Handycap Woman Team. Ni Ketut Mursi merebut emas di Classic Chess Competition Visual Impaired Woman. Dan terakhir, di Classic Chess Visual Impaired Woman Team, emas dipersembahkan oleh Ni ketut Mursi, Tati Karhati, dan Wilma M. Sinaga.
UKKY PRIMARTANTYO