TEMPO.CO, Jakarta - Manajemen Sriwijaya FC dan pengelola Gelora Sriwijaya Jakabaring atau terpaksa mengelurakan dana pribadi untuk memperbaiki kerusakan lapangan dan rumput Gelora Sriwijaya. Panitia penyelenggara SEA Games (Inasoc) hingga kini belum memperlihatkan komitmen untuk memperbaikinya.
Kondisi sebagian besar tanah dan rumput di lapangan bola Gelora Sriwijaya sudah hampir sebulan ini rusak akibat tertutup papan tripleks saat digunakan untuk upacara pembukaan SEA Games. “Inasoc sempat berjanji akan bertanggung jawab dan memperbaikinya. Namun hingga sekarang belum juga ada tanda-tanda. Jadi kami swadana dan perbaiki sendiri,” kata Fikri, koordinator Gelora Sriwijaya, Senin 26 Desember 2011.
Untuk perbaikan secara menyeluruh Gelora Sriwijaya telah menyiapkan ratusan bibit dan pupuk NPK impor dari Norwegia sebanyak 400 kilogram. Perbaikan serentak akan dilakukan dalam pekan ini. “Semua sudah siap, pupuk, bibit, dan 300 pekerja. Sekarang tinggal aksi dan hanya butuh waktu satu hari menyulam bibit itu,” kata Fikri.
Namun setelah disulam mereka akan memberikan waktu tunas rumput tumbuh sekitar dua pekan hingga klub Sriwijaya FC kembali melakoni laga kandang melawan Gresik United FC pada 12 Januari 2012.
Jika turun hujan, pertumbuhan rumput diprediksi akan semakin cepat. “Saya kira waktunya cukuplah sebelum SFC tanding kandang,” kata dia. Fikri tak mengira kerusakan rumput akan separah dan sebanyak saat ini.
Gubernur Sumatera Selatan Alex Noerdin mengatakan Inasoc tak perlu dibebani lagi dengan persoalan tersebut. "Kami cari solusi sendiri," kata dia.
Adapun Ketua Inasoc Muddai Madang beberapa waktu lalu berjanji memperbaiki rumput Gelora Sriwijaya yang rusak. “Kami tetap akan memperbaiki,” kata Muddai.
PARLIZA HENDRAWAN