TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Djohar Arifin menuding para penggagas Kongres Luar Biasa hanya bertujuan mencari jabatan dan kedudukan semata. Ia meminta semua pihak yang berniat menggulirkan kongres menghentikan aksi mereka.
"Jangan hanya gara-gara mengejar kedudukan lantas mengabaikan (kepentingan) Merah-Putih. Jangan korbankan Merah-Putih hanya untuk kepentingan pribadi atau kelompok," katanya ketika dihubungi Tempo, Kamis, 29 Desember 2011.
Kongres Luar Biasa PSSI digagas Forum Pengprov PSSI. Asosiasi pengurus PSSI tingkat provinsi ini pada 18 Desember 2011 lalu menggelar rapat akbar di Hotel Pullman, Jakarta Barat. Sebanyak 452 peserta rapat sepakat melengserkan Djohar Arifin dari kursi Ketua Umum PSSI melalui kongres luar biasa.
Untuk keperluan kongres, mereka lalu membentuk Komite Penyelamat Sepak Bola Indonesia dan menunjuk Tonny Aprilani sebagai ketuanya. Komite ini bertugas mengawal dan menggelar kongres luar biasa.
Dalam rapat malam tadi di Hotel Sultan, Komite Penyelamat Sepak Bola mengumumkan akan menggelar kongres luar biasa pada 6 Maret 2012. Keputusan ini mereka ambil setelah PSSI mengabaikan usulan kongres luar biasa yang mereka ajukan pada 23 Desember lalu.
Djohar mengatakan kongres luar biasa tanpa restu PSSI ini bakal membuat FIFA berang. Jika terus dilanjutkan, kata Djohar, bukan tak mungkin induk sepak bola dunia itu bakal menjatuhkan sanksi. "Risikonya sangat tinggi jika bermusuhan dengan FIFA. Berpikir panjang lah," katanya.
DWI RIYANTO AGUSTIAR