TEMPO.CO , Manchester -- Manchester City akan menjamu musuh bebuyutan mereka, Manchester United, di putaran ketiga Piala FA di Stadion Etihad, malam nanti. Kedua klub bertetangga itu akan memasuki lapangan hijau dengan segudang masalah.
Meski baru menang besar atas Liverpool dan menguasai klasemen Liga Primer Inggris, City sedang dilanda krisis pemain. Gelandang Gareth Barry terkena larangan bermain karena kartu merah, Samir Nasri sakit, dan penyerang Mario Balotelli cedera pergelangan kaki.
Namun kehilangan terbesar bagi tim juara bertahan ini adalah Yaya Toure. Bersama abangnya, Kolo, gelandang Pantai Gading ini harus bergabung dengan rekan-rekan tim nasionalnya berlatih di Abu Dhabi untuk persiapan Piala Afrika yang bergulir pada 21 Januari mendatang.
Yaya, 28 tahun, merupakan tulang punggung Citizens dan tampil di seluruh partai musim ini. Perannya di pertahanan dan penyerangan sama-sama vital. Pemain bertinggi 1,92 meter ini menyumbangkan enam gol dan empat assist.
Manajer City, Roberto Mancini, gagal merayu Pantai Gading supaya menunda kepergian mereka. Akibatnya, bangku cadangan City bakal tidak terisi penuh malam nanti. "Kami cuma punya 17 pemain," ujarnya kemarin. Sesuai dengan regulasi Asosiasi Sepak Bola Inggris, setiap klub boleh membawa maksimal 18 pemain, yang terdiri atas 11 pemain inti dan 7 cadangan.
“Kami memiliki masalah besar di lini tengah,” kata pelatih asal Italia itu. Untuk posisi gelandang tengah cuma tersisa James Milner dan Nigel de Jong. Di saat kritis seperti ini dia bisa berharap kepada Owen Hargreaves, mantan gelandang andalan tim nasional Inggris, yang lebih sering berada di klinik pemulihan cedera ketimbang lapangan. Mancini mengatakan Hargreaves sudah berlatih reguler selama dua pekan.
Masalah bagi kubu United jauh lebih besar. Dua kekalahan berturut-turut dalam lima hari membuat rasa percaya diri pasukan Setan Merah jatuh. Tekanan semakin besar karena Sir Alex Ferguson menempatkan Piala FA sebagai target utama--bersama Liga Primer--setelah mereka tersingkir dari Liga Champions Eropa.
Di luar rasa percaya diri, United juga kehilangan pemain andalan di masing-masing lini. Ferguson masih kebingungan memilih kiper utama setelah Edwin van der Sar pensiun. David de Gea sering blunder dan Anders Lindegaard tidak impresif. Di lini belakang, mereka kehilangan palang pintu sekaligus kapten Nemanja Vidic. Bek Serbia ini absen sampai akhir musim karena cedera lutut.
Barisan tengah United tampil melempem di dua pertandingan terakhir. Sir Alex membutuhkan gelandang tengah yang mampu mengalirkan bola sekelas Paul Scholes, yang baru gantung sepatu akhir musim lalu.
Ryan Giggs, 38 tahun, sudah kelewat uzur untuk bermain dua kali sepekan. Dampaknya terasa benar di pertandingan melawan Newcastle tengah pekan lalu. Meski mendominasi penguasaan bola, mereka gagal menciptakan satu gol pun.
Pasar taruhan Asia, seperti tercantum di situs Asian Bookie, menjagokan tuan rumah. Ferguson mengakui City bukan lagi tim yang musim lalu dia juluki "tetangga yang berisik". Dia mengajak pemain dan penggemar membiasakan diri untuk menganggap Citizens sebagai kekuatan baru di level tertinggi sepak bola Inggris. "Sebab mereka tidak akan pergi jauh dari sana," ujarnya.
Namun pasukan Ferguson terkenal dengan semangat pantang menyerah. Kekalahan justru membuat mereka tampil lebih baik. James Milner mewaspadai semangat balas dendam United akibat dibantai City 1-6 di Old Trafford pada Oktober lalu.
"Saat kami menikmati kemenangan itu, mereka merasa sakit tiga kali lebih besar," ujar gelandang 26 tahun itu. Kekalahan tersebut, dia melanjutkan, memberi motivasi tambahan bagi Setan Merah.
Mancini juga memuji kekuatan mental United. Dia mencontohkan setelah kekalahan memalukan itu United memenangi delapan dari sembilan laga yang mereka lakoni. "Kapan pun, mereka selalu menyeramkan," katanya.
Meski tanpa sederet pemain pilar, Mancini berjanji akan menyuguhkan tontonan menarik bagi fan di derby Manchester ini. Lebih dari 40 ribu pendukung Citizens akan menagih janji itu, sembari bersorak untuk membuktikan diri bahwa mereka masih layak disebut "tetangga yang berisik".
BBC | FOOTBALL 365 | REZA MAULANA