TEMPO.CO, Jayapura – Persipura Jayapura membantah telah terjadi pembatalan sidang dengan berkas gugatan terhadap Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) di Badan Arbitrase Olahraga atau Court of Arbitration for Sports (CAS).
“Bila terjadi pengunduran jadwal sidang, itu bisa saja. Tapi informasi soal kami tidak didaftar itu keliru, saya tegaskan itu keliru,” kata Sekertaris Umum Persipura, Thamrin Sagala, kepada Tempo, Senin, 9 Januari 2012.
Hasil penelusuran Tempo di situs resmi CAS, tas-cas.org, kemarin, tidak ada jadwal persidangan Persipura dengan PSSI. Di situs, dari total sembilan persidangan selama Januari hingga Maret, tak satu pun terdaftar nama Persipura. (baca: Tak Ada Jadwal Sidang Persipura di Arbitrase).
Thamrin menegaskan berkas gugatan Persipura yang sudah lengkap telah diserahkan kepada dua pengacara asal Belgia, Martin Hissel dan Jean Louis Dupont dari kantor pengacara Roca Junyent, di Swiss pada 21 Desember 2011.
“Dari penyampaian saat itu sidang dengan gugatan terhadap PSSI akan dilaksanakan pada minggu pertama atau kedua bulan Januari 2012,” ujar dia. Persipura menuding penyampaian bahwa mereka tidak terdaftar adalah ulah beberapa pihak yang tidak suka dengan gugatan Persipura.
“Saya kira perwakilan kami tidak akan membohongi jika tidak mendaftar ke CAS. Kami sudah terdaftar dan tinggal menunggu jadwal sidang saja. Soal jadwal itu bisa saja berubah,” katanya.
Ia menambahkan tuntutan Persipura kepada PSSI sebesar US$ 1.982.000 atau sekitar Rp 10-11 miliar. “Itu nilainya. Jadi bukan ratusan juta. Intinya bukan kami kejar uang itu. Yang kami minta adalah keadilan bagi kami yang sudah dijegal oleh PSSI.”
Persipura sebelumnya mengajukan gugatan kepada PSSI karena dianggap telah mengganjal Tim Mutiara Hitam untuk ikut kompetisi Liga Champions Asia 2012. “Kami itu sudah jelas-jelas ikut, ini kok malah diganjal.” Thamrin mengungkapkan, PSSI pada 23 November 2011 telah menghubungi dirinya dan menyatakan bahwa Persipura lolos ikut LCA, sementara Arema berlaga di AFC.
“Mereka bilang, Pak, Persipura lolos ke LCA. Saya masih simpan SMS-nya itu. Herannya adalah, PSSI kemudian berbicara lain beberapa hari setelah itu karena kami tidak merespons akan kembali ke LPI,” katanya. “Ini tidak adil, bukti kami ada. Kami hanya menuntut keadilan saja. Kami ingin PSSI jangan bermain sesuka hati,” ujar Thamrin.
JERRY OMONA