TEMPO.CO, Milan - Inter Milan menantang pemuncak klasemen Seri A Liga Italia, AC Milan, dalam derby sekota dinihari nanti. Kedua tim membutuhkan poin untuk menghadang rival mereka. Bagi Inter, pertandingan ini sekaligus merupakan pembuktian apakah mereka masih di jalur juara atau tidak.
Inter mengawali musim ini dengan buruk dan sempat berada di papan bawah klasemen. Namun penampilan ciamik mereka akhir-akhir ini mengangkat kembali moral tim. "Kami bangkit dari keterpurukan dan baru bisa bernapas. Jadi kami tidak punya beban takut kalah," ujar pelatih Inter, Claudio Ranieri.
Derby perdana musim 2011/2012 ini diprediksi akan berlangsung sengit. Sebagai pemimpin klasemen, Milan membutuhkan poin penuh untuk mengamankan posisi dari kejaran Juventus, yang menguntit di belakangnya. Keduanya memiliki poin sama, 37. Sebelum Milan bertanding, Juventus terlebih dulu menjamu Cagliari nanti malam.
Sedangkan, bagi Inter, poin juga dibutuhkan untuk menjaga persaingan merebut gelar juara alias scudetto. Berada di posisi kelima, Inter mengoleksi 29 poin. Target lain La Beneamata adalah berada di jalur menuju Liga Champions, yakni empat besar. Kemenangan dibutuhkan untuk mengejar dua tim lain di atasnya, Lazio 30 poin dan Udinese 35 poin.
Inter sedang berada dalam kondisi terbaik sepanjang musim ini. Lima kemenangan berturut-turut di Seri A membuktikan bahwa tim tersebut masih bertaji. Dari lima partai itu, Nerrazurri bahkan hanya kebobolan satu gol ketika menekuk Lecce 4-1 pada 22 Desember tahun lalu.
Ranieri mengakui timnya masih jauh dari puncak klasemen. Pelatih yang masuk menggantikan Piero Gasperini pada awal musim ini tersebut menekankan tentang pentingnya derby della madonnina ini untuk perebutan scudetto. "Saya berharap tim terbaik yang akan menang," ujarnya tentang peluang Inter dalam laga derby nanti sembari berharap bisa menurunkan playmaker Wesley Sneijder.
Sementara itu Milan berada dalam kondisi yang terbilang gemilang sepanjang musim ini. Mereka belum pernah kalah di kandang sendiri. Dari delapan partai, Milan 6 kali menang dan 2 kali seri. Sedangkan rekor tandang Inter adalah 4 kali menang, 1 kali seri, dan 3 kali kalah.
Dengan statistik seperti ini, diperkirakan hasil pertandingan akan dimenangi Milan. Kalaupun Inter mampu, hasil imbang adalah harga yang pantas buat mereka, mengingat perbandingan materi pemain kedua kubu.
Meski begitu, pelatih Milan, Massimiliano Allegri, malah merendah. Ia mengatakan tak mudah mengalahkan Inter. "Mereka sedang dalam performa terbaik. Saya pikir derby ini akan jadi pertandingan yang sulit," tutur Allegri.
Walaupun Milan disebut-sebut sebagai favorit juara musim ini, Allegri tidak menjadi besar kepala. Bahkan ia masih memuji rival sekotanya itu. "Saya percaya Inter masih merupakan salah satu pesaing dalam merebut juara liga hingga akhir musim ini," tutur pria 43 tahun itu.
Berbeda dengan sang pelatih, pemain tengah Milan, Kevin Prince-Boateng, malah merendahkan Inter. "Kami lebih baik daripada mereka dan ingin mendepak Inter dari perebutan juara," ujar pemain tengah asal Ghana ini.
Bintang baru Inter, Ricky Alvarez, menjawab tantangan Boateng. "Kami bisa mengalahkan Milan," tutur pemain asal Argentina tersebut. Sebaliknya, gelandang Thiago Motta bersikap lebih bijak dengan menyebut Milan lebih favorit. "Karena mereka sedang di atas dan tuan rumah," kata pemain asal Spanyol ini.
Jika Milan berhasil menyabet tiga poin dalam partai ke-18 ini, besar kemungkinan Rossoneri akan keluar sebagai juara paruh musim. Sebab, pada partai ke-19, Milan "hanya" akan menghadapi Novara pada 22 Januari nanti. Mundurnya paruh musim Liga Italia ini merupakan imbas molornya pembukaan liga pertengahan tahun lalu.
AP | ESPN | INTER.IT | ACMILAN.COM | TITO SIANIPAR