TEMPO.CO, Medan -Pengurus Provinsi Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Sumatera Utara terbelah dalam menyikapi gagasan kongres luar biasa (KLB) PSSI. Ketua Komisi Banding PSSI Sumatera Utara, Ajun Komisaris Besar Parlaungan Limbong, yakin pengurus PSSI se-Sumatera Utara akan menolak ide KLB yang digulirkan sejumlah penggagas Liga Super Indonesia.
“Kami pengurus harian PSSI Sumatera Utara yakin seluruh pengurus provinsi hingga pengurus cabang di kabupaten/ kota tidak menerima ide KLB. Pengurus sudah bosan dengan konflik tak berkesudahan di tubuh PSSI sejak era Ketua Umum Nurdin Halid, “ kata Parlaungan Limbong kepada Tempo, Senin 16 Januari 2012.
Menurut Limbong, dia dan sejumlah pengurus PSSI Sumatera Utara terpaksa turun ke daerah bertemu para pengurus cabang PSSI. Dari serangkaian pertemuan, Limbong mengatakan, pengurus PSSI di daerah solid mendukung Ketua Umum Djohar Arifin Husin.
“Saat bertemu para pengurus cabang, kami sampaikan statuta hasil Kongres Bali yang sebenarnya. Dan pengurus cabang menilai tidak ada satupun statuta yang dilanggar PSSI dibawah Ketua Umum Djohar Arifin," kata Limbong.
"Adapun statuta yang disampaikan KPSI kepada 23 klub sepakbola se–Sumatera Utara seperi dikatakan Djohar Arifin sebagian sudah diubah untuk kepentingan penggagas KLB, “ ujarnya.
Namun pernyataan Limbong bertolak belakang dengan sikap sebagian pengurus PSSI Sumatera Utara. Saat 32 klub anggota PSSI se-Sumatera Utara bertemu dengan Sekjen Komite Penyelamat Sepakbola Indonesia Hinca Panjaitan di Medan, Sabtu, 7 Januari 2012, sejumlah pengurus PSSI hadir di sana untuk mendukung gagasan kongres luar biasa
Syawal Rifai, Ketua Komisi Disiplin PSSI Sumatera Utara 2011- 2015, misalnya terang-terangan mendukung pertemuan itu. Namun dia berkilah hadir dipertemuan itu sebagai insan sepakbola Sumatera Utara, dan bukan sebagai pengurus PSSI. “Ide kongres luar biasa silakan saja mengalir. Saya tidak sependapat dengan pernyataan AKBP Parlaungan Limbong yang menyatakan seluruh pengurus PSSI Sumatera Utara menolak KLB," kata Syawal.
"Masalah utamanya adalah Pengurus PSSI Sumatera Utara tidak pernah mengundang klub untuk menolak ide KLB. Jadi wajar saja 32 klub kecewa dan mendukung KLB,“ kata Syawal yang juga pengurus Medan Jaya Football Club kepada Tempo, Senin, 16 Januari 2012.
Untuk memuluskan langkah KLB, 32 klub pendukung kongres mendapuk Chief Eksekutif Officer PSMS Idris sebagai koordinator klub untuk hadir di Bandung pada KLB 6 Maret 2012 mendatang. “Sikap 32 klub satu. Djohar Arifin Husin berhenti atau diberhentikan sebagai Ketua Umum PSSI. Jika tidak PSSI akan kena sanksi FIFA,” kata Idris.
Idris menambahkan, untuk memuluskan rencana KLB, Sabtu, 21 Januari 2012 sejumlah pimpinan klub akan bertemu di Bandung untuk menggelar Kongres Tahunan. ”Hasilnya nanti akan dibawa untuk kongres luar biasa 6 Maret mendatang. Sebagai Ketua Umum Djohar Arifin sudah kehilangan legitimasi, “ kata Idris.
SAHAT SIMATUPANG