TEMPO.CO, Malabo - Favorit juara Piala Afrika 2012, Pantai Gading, memulai perjuangan mereka merebut titel jawara Afrika dengan susah payah. Dalam pertandingan pertama melawan tim berperingkat 112 dunia, Sudan, Ahad lalu waktu setempat, Pantai gading hanya mampu menang tipis 1-0.
Gol tunggal kemenangan The Elephants (julukan Pantai Gading) dicetak kapten mereka, Didier Drogba, pada menit ke-39. Gol itu merupakan hasil kerja sama para pemain Pantai Gading yang merumput di Liga Premier Inggris.
Gol berawal dari gelandang Cheick Tiote, yang merumput di Newcastle United. Dia memberi umpan panjang kepada Salomon Kalou yang berada di sisi kanan pertahanan Sudan. Pemain Chelsea itu kemudian memberikan umpang silang kepada rekan satu klubnya, Drogba dan diselesaikan dengan tandukan keras ke gawang Sudan yang dijaga El Muez Mahgoub.
Meski menguasai pertandingan dan beberapa kali mengancam gawang El Muez Mahgoub, penyelesaian para penyerang Pantai Gading masih buruk. Beberapa kali usaha penyerang Pantai Gading yang merumput di Arsenal, Gervinho, mentok di lini belakang Sudan atau melambung di atas gawang. Peluang dari tendangan voli Drogba dari jarak sekitar 18 meter di pertengahan babak kedua pun masih melebar dari gawang Mahgoub.
Tertekan sepanjang pertandingan, Sudan sempat beberapa kali mampu membahayakan gawang Pantai Gading. Penyerang Mudhatir El Thahir yang lolos hingga ke depan gawang, melepaskan tendangan keras namun masih berhasil di tepis penjaga gawang Pantai Gading, Boubacar Copa Barry. Peluang emas lain kembali diperoleh Sudan pada pertengahan babak kedua. Bola liar hasil tendangan keras penyerang Hamid Nazar yang diblok pemain belakang Pantai Gading sempat didapat Mohammed Bashir. Namun Bashir yang terburu-buru melepaskan tendangan yang jauh dari gawang.
Pelatih Pantai Gading, Francois Zahoui, menyanjung para pemainnya meskipun hanya bisa memperoleh kemenangan tipis. Zahoui yakin di pertandingan selanjutnya tim asuhannya akan bisa meningkatkan permainan dan menciptakan lebih banyak gol. “Orang-orang berharap permainan luar biasa dari kami. Tapi, ini adalah pertandingan Piala Afrika. Saya tidak mengharapkan permainan luar biasa dari para pemain saya dalam pertandingan melawan Sudan kemarin. Kemenangan lebih penting dari segalanya,” kata Zahoui.
Nama besar suatu tim, menurut Zahoui, tidak berarti apa-apa dan bisa memberikan kemenangan dengan mudah. Ia mencontohkan Senegal yang dikalahkan tim yang tidak pernah berlaga di Piala Dunia, Zambia. “Nama besar bukan segalanya di turnamen seperti ini. Saya menyaksikan cara Guinea Ekuator menang dan momen saat Senegal kesulitan melawan Zambia. Kami harus berlatih lebih keras untuk meningkatkan kualitas permainan,” ucap Zahoui menambahkan.
Meski kalah, Mochammed Abdalla, pelatih Sudan, tetap memuji anak asuhnya. Ia yakin timnya akan mendapat hasil lebih baik dalam pertandingan sisa menghadapi Burkina faso dan Angola. “Saya tidak kecewa meski kalah. Pantai Gading adalah tim yang penuh bintang dan difavotitkan menjadi juara. Kami hanya tim yang tidak berpengalaman,” ujarnya.
Dengan kemenangan itu Pantai Gading saat ini berada peringkat kedua Grup B Piala Afrika 2012, di bawah Angola. Meski sama memiliki poin tiga, Drogba cs kalah selilish gol karena dalam pertandingan pertama Angola menang atas Burkina Faso dengan skor 2-1. Pertandingan selanjutnya, Pantai gading akan menghadapi Burkina Faso, sedangkan Sudan menghadapi Angola.
ALL AFRICA | SOCCERWAY | ARIE FIRDAUS