TEMPO.CO, Jakarta - Koordinator Tim Nasional Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI), Bob Hippy, mengatakan PSSI menargetkan 200 pelatih baru muncul di Papua sampai akhir 2012. Jumlah itu dibutuhkan untuk memoles bakat alam yang dimiliki pesepak bola muda Papua.
"Sekarang jumlah pelatih dan pemain di Papua belum seimbang. Di sana banyak calon pemain bagus. Tapi jika tidak dipoles tidak akan jadi apa-apa," ujar Bob, Selasa, 24 Januari 2012.
Bob mencontohkan Jayapura yang disebutnya memiliki banyak sekolah sepak bola (SSB), namun kekurangan pelatih yang bagus. "Jika nanti ada pelatih yang bagus dan banyak, potensinya akan tergali dan bisa dipoles menjadi lebih baik," katanya.
Selama ini, selain jumlahnya yang masih sedikit, pelatih-pelatih di Papua dan daerah lain di Indonesia hanya melatih berdasarkan pengalaman. Padahal, menurut Bob, melatih sepak bola tidak cukup bermodalkan pengalaman saja.
"Ada yang cerita ke saya kalau ia hanya melatih dari pengalaman saat ia masih menjadi pemain. Itu tidak bisa, tidak cukup hanya berdasarkan pengalaman," ujarnya.
Berdasarkan catatan PSSI, kata Bob, di Papua saat ini baru ada 60 pelatih yang memenuhi standar dan layak melatih SSB atau klub. Ditambah pelatihan yang akan dilakukan di Manokwari, Papua Barat, pada akhir Januari nanti, ditargetkan akan ada penambahan 30 hingga 60 pelatih baru yang memenuhi standar kepelatihan.
"Berarti, awal Februari sudah ada sekitar 100 pelatih baru yang layak melatih di Papua dan Papua Barat. Saya optimistis, hingga akhir tahun akan ada 200 pelatih baru," ujar Bob.
Sebelumnya, PSSI bekerja sama dengan federasi sepak bola Belanda (KNVB) mengadakan pelatihan dan penyegaran kepada pelatih-pelatih di seluruh Indonesia. Sebelum Papua, acara serupa sudah dilaksanakan di beberapa daerah, seperti Padang dan Jambi. "Mudah-mudahan saja nanti Indonesia akan memiliki banyak pelatih yang bagus," kata Bob.
ARIE FIRDAUS