TEMPO.CO, Palembang - Sriwijaya FC belum beranjak dari Papua. Setelah menjajal Persiwa Wamena, sore nanti anak asuh Kas Hartadi ini akan menghadapi serangan dari Mutiara Hitam Persipura Jayapura. Kas Hartadi mengakui tim yang akan dihadapi merupakan tim elite. Namun peluang menang tetap terbuka.
Dihubungi Sabtu, 28 Januari 2012, pelatih alumnus era Galatama ini mengatakan, "Ini laga berat. Kita sama-sama tahu dengan kualitas tim yang kami hadapi, apalagi kami bermain di kandangnya. Namun kami belum menyerah dan akan berusaha sekuat tenaga.”
Pelatih asal Kota Solo itu menganggap Persipura merupakan tim yang terkuat saat ini. Bermaterikan pemain asing dan talenta lokal yang mumpuni, seakan-akan tim ini menjadi mimpi buruk Sriwijaya FC. Apalagi saat ini Persipura baru saja mengambil alih posisi klasemen sementara dari SFC.
Setelah gagal mencuri poin di laga sebelumnya ketika melawan Persiwa Wamena, Sriwijaya FC kembali akan bermain dalam lanjutan kompetisi Indonesia Super League (ISL) dengan tekad merebut kembali posisi puncak. Saat ini Persipura dengan raihan 20 poin dari sembilan kali pertandingan, disusul Sriwijaya FC (19), Persiwa Wamena (17), Mitra Kukar (16), dan Persib Bandung (15).
Hendri Zainudin, Direktur Teknik dan SDM Sriwijaya, meminta laskar Wong Kito untuk cerdas mengontrol bola mulai dari lini tengah. Menurut Hendri, bola segera diambil dari kaki pemain Persipura bila tidak ingin dipecundangi.
"Saya melihat Persipura itu andal di setiap lini. Makanya kami harus matikan aliran bola mulai dari lini tengah,” kata Hendri.
Bila sore nanti kalah dari Persipura, posisi SFC akan semakin jauh dari pemuncak klasemen. Hendri menilai modal bermain dengan kekuatan penuh alias full team merupakan amunisi untuk mencuri poin. "Kami optimistis mencuri poin," kata Hendri.
Sriwijaya FC siap turun dengan formasi idealnya. Tampilnya kembali lima pemain pilar yang absen ketika kalah 0-1 dari Persiwa lalu membuat pelatih SFC Kas Hartadi kembali mengandalkan formasi 4-3-3 yang selama ini dianggap sebagai formasi ideal.
Kas sudah bisa menurunkan empat pemain belakang. Mahyadi Panggabean yang absen kini sudah siap diturunkan, begitu juga Thierry. Alhasil keduanya menjadi kuartet lini belakang bersama Supardi dan Achmad Jufriyanto.
Sedangkan di lini tengah ada duet gelandang jangkar yang sudah bisa bermain sehati Lim Joon Sik dan Ponaryo Astaman. Keduanya saling mengisi dan menutupi kekurangan masing-masing. Di lini tengah juga ada Firman Utina yang bertugas sebagai playmaker membagikan bola, kemudian ada winger M. Ridwan dan Hilton serta Kayamba sebagai target man atau striker murni.
PARLIZA HENDRAWAN