TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Djohar Arifin Husein tidak mau menanggapi aksi demonstrasi suporter klub Perseba Super Bangkalan Madura yang menuntut dirinya mundur sebagai ketua federasi sepak bola Indonesia.
"Itu hanya aspirasi mereka. Silakan saja, itu haknya lah. Yang jelas kami akan tetap bekerja," kata Djohar saat dihubungi Tempo, Senin, 30 Januari 2012.
Djohar menilai masyarakat saat ini sudah bosan dengan kisruh yang terjadi di PSSI. Menurutnya, yang dibutuhkan masyarakat sekarang adalah prestasi dari olahraga sepak bola untuk mengharumkan nama bangsa di kancah internasional.
"Alhamdulillah, Tim Nasional U 17 kemarin menang di Hong Kong. Itu yang diharapkan masyarakat," katanya.
Djohar memastikan program pembinaan pemain usia dini yang tengah dilakukan PSSI untuk mempersiapkan pemain Indonesia di masa mendatang akan terus dilakukan. "Jadi, hal seperti itu tidak akan mengganggu kinerja kami. Kami akan jalan terus dan fokus untuk mewujudkan harapan masyarakat," ujarnya.
Sebelumnya, sekitar 60 orang suporter dari Madura atau K-Conk Mania siang tadi berunjuk rasa menuntut Djohar Arifin agar turun dari jabatannya. Mereka menilai sepak bola Indonesia di bawah kepemimpinan Djorah menjadi kacau balau.
"Djohar sudah melanggar Statuta dan hasil Kongres Bali. Dia sudah tidak pantas menjadi Ketua PSSI. Jika dia peduli terhadap sepak bola Indonesia, lebih baik mundur," kata Yunus.
Dalam kesempatan itu, Yunus juga mendesak Komite Penyelamat Sepak Bola Indonesia (KPSI) agar segera menggelar Kongres Luar Biasa (KLB) untuk mengganti seluruh pengurus PSSI.
"Sudah jelas 452 klub dan Pengprov se-Indonesia pada pertemuan 18 Desember 2011 lalu di Hotel Pullman sepakat membuat mosi tidak percaya terhadap Djohar. Maka, harus segera digelar KLB," ujarnya.
ANGGA SUKMA WIJAYA
Berita Terkait
PSSI Bekukan Kepengurusan Empat Provinsi
Djohar: Masyarakat Sudah Bosan dengan Konflik PSSI
Djohar Klaim Pembekuan Pengurus PSSI Sesuai Statuta
Pengadilan Panggil PSSI dan PT Liga Indonesia