TEMPO.CO, Malang - Pelaksana Tugas Ketua Pengurus Provinsi Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Jawa Timur, Peni Suparto, menegaskan dia tetap menjalankan amanat PSSI Pusat untuk menyelenggarakan Musyawarah Daerah Luar Biasa PSSI Jawa Timur.
Wali Kota Malang itu tak mempedulikan pemecatannya sebagai Ketua PSSI Kota Malang oleh Ketua Pengurus Provinsi PSSI Jawa Timur, La Nyalla Mahmud Mattalitti, karena La Nyalla sudah dipecat lebih dulu oleh PSSI Pusat sehingga pemecatan itu tak memiliki dasar hukum yang sahih.
“Kami sudah sepaham dan bersepakat untuk tetap jalan terus dalam koridor PSSI pusat, dalam koridor memajukan sepak bola,” kata Peni seusai pertemuan dengan 20 klub dan 24 pengurus cabang PSSI di Hotel Regent’s Park, Kota Malang, Selasa, 31 Januari 2012. La Nyalla merupakan salah satu orang yang menggagas Kongres Luar Biasa PSSI yang berniat menggulingkan Ketua Umum Djohar Arifin Husin.
Ketua PDI Perjuangan Kota Malang itu optimistis Musyawarah Daerah Luar Biasa dapat dilaksanakan tepat waktu dengan kepastian waktu pelaksanaan tergantung pada hasil rapat kepanitiaan yang baru saja dibentuk. Peni optimistis karena kehadiran peserta pertemuan yang lebih dari dua pertiga anggota PSSI Jawa Timur alias telah memenuhi kuorum.
Pengurus cabang PSSI di Jawa Timur berjumlah 36 cabang. Sebanyak 24 pengurus cabang hadir, di antaranya Bojonegoro, Blitar, Bangkalan, Sampang, Sumenep, Nganjuk, Banyuwangi, Sidoarjo, Lumajang, Probolinggo, dan Bondowoso. Dua pengurus cabang, Pacitan dan Madiun, menitipkan persetujuan pada Peni. Apapun keputusan rapat mereka terima.
Sedangkan pengurus klub yang hadir sebanyak 20 klub, antara lain Persema Malang, Persik Kediri, Persipro Probolinggo, PSIL Lumajang, JU Jember, Assyabab Bangil, Bajul Ijo Surabaya, Persewangi Muda Banyuwangi, dan Arek Suroboyo.
Peni menjelaskan kepada peserta pertemuan bahwa dia resmi dipercaya menjadi pelaksana tugas Ketua Pengurus Provinsi PSSI Jawa Timur alias caretaker oleh PSSI Pusat sejak 24 Januari 2012. Penunjukan itu tertuang dalam Surat Keputusan Nomor: SKEP/09/JAH/I/2012 yang ditandatangani Ketua Umum PSSI Djohar Arifin Husin. Peni diberi tanggung jawab untuk melaksanakan musyawarah daerah luar biasa paling lambat 22 Juli mendatang.
“Peserta memenuhi kuorum untuk melanjutkan rapat dan membentuk kepanitiaan. Kita harus gerak cepat agar tak melewati tenggat. Semuanya sudah dipersiapkan. Nanti teman-teman di kepanitiaan yang mematangkan persiapannya. Mereka bersemangat datang ke sini dan itu menunjukkan bahwa kekompakan pengurus cabang dan klub di Jawa Timur cukup luar biasa,” kata bekas anggota DPR itu.
Peni termotivasi mengurusi sepak bola Jawa Timur semata-mata karena ingin melihat sepak bola Jawa Timur semakin maju. Di sisi lain, kemajuan itu bisa terhambat jika kevakuman di organisasi PSSI Jawa Timur dibiarkan. Musyawarah daerah luar biasa merupakan solusi untuk menyelesaikan kevakuman kepengurusan PSSI Jawa Timur periode 2011-2015 setelah dibekukan PSSI Pusat. Jangan sampai kevakuman membuat pembinaan pemain muda di Jawa Timur terbengkalai saat PSSI gencar menggerakkan program pembinaan pemain belia di sejumlah daerah.
“Tak ada urusannya dengan politik. Kita harus bicara sepak bola, tak bicara yang lain. Kita harus bicara dan bergerak dalam rangka kepentingan sepak bola Jawa Timur ke depan,” kata Peni menjawab pertanyaan Tempo tentang tudingan dia bersedia menjadi pelaksana tugas Ketua Pengurus Provinsi PSSI Jawa Timur merupakan manuver politik menuju pemilihan Kepala Daerah Kota Malang 2013 dan Pemilihan Umum 2014.
Ia pun menyangkal telah menyalahi Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga PSSI Jawa Timur yang mengharuskan kantor Sekretariat PSSI Jawa Timur harus bertempat di ibu kota provinsi, Surabaya. Pemindahan kantor sekretariat ke Kota Malang—tepatnya di kompleks Stadion Gajayana—bersifat sementara sesuai dengan masa jabatan caretaker yang disandang Peni.
Sekretaris Umum PSSI Kota Malang yang juga Ketua Bidang Organisasi Pengurus Provinsi PSSI, Haris Thofly, menambahkan bahwa kepanitiaan terdiri atas steering committee dan organizing committee yang beranggotakan masing-masing pengurus cabang dan klub. Panitia baru akan membahas tempat pelaksanaan Musyawarah Daerah Luar Biasa pada 25-26 Februari mendatang.
ABDI PURMONO
Berita lain:
Pengadilan Panggil PSSI dan PT Liga Indonesia
Peni Segera Gelar KLB PSSI Jawa Timur
Djohar Klaim Pembekuan Pengurus PSSI Sesuai Statuta
Djohar: Masyarakat Sudah Bosan dengan Konflik PSSI
PSSI Bekukan Kepengurusan Empat Provinsi