TEMPO.CO, Kairo - Puluhan warga Mesir tewas, Rabu, dalam perkelahian antarpenonton pada pertandingan sepak bola di Port Said. Kejadian ini merupakan salah satu insiden kekerasan terburuk di dunia olahraga di Mesir dalam beberapa dasawarsa ini.
Televisi pemerintah Mesir melaporkan jumlah korban tewas meningkat menjadi 73 setelah penggemar tim sepak bola saingan bergegas ke lapangan, melemparkan batu dan tongkat satu sama lain, dan memicu penyerbuan.
Mengutip sumber di Departemen Kesehatan, sebanyak 1.000 orang lainnya terluka dalam huru-hara itu. Rumah sakit di kota itu dikabarkan terus kebanjiran pasien luka-luka.
Seorang pejabat medis, yang berbicara dengan syarat anonim karena ia tidak berwenang untuk memberikan informasi, mengatakan beberapa orang yang tewas adalah petugas keamanan. Kejaksaan Mesir telah memerintahkan penyelidikan segera terhadap penyebab kematian mereka.
Saksi mata mengatakan kebanyakan korban tewas akibat terinjak-injak setelah suporter dari tim tuan rumah, Al-Masry, menyerbu lapangan setelah menang 3-1 melawan Al-langka Ahly. Mereka kemudian mengejar pemain dan suporter dari tim saingan dan menghajarnya tanpa ampun.
TRIP B | AP