TEMPO.CO, Manchester - Hingga batas akhir transfer tengah musim Liga Inggris, 31 Januari lalu, Carlos Tevez tetap berada di Manchester City. Tawaran berbagai klub, baik yang hendak membeli maupun meminjam, ditampik klub milik Sheikh Mansour itu.
Beberapa klub yang tertarik membeli Tevez adalah AC Milan, Paris Saint Germain, Inter Milan, Liverpool, Corinthians, dan Tottenham. Bahkan, klub sekecil Queens Park Rangers (QPR) juga ingin menggunakan jasanya dengan opsi pinjam. “Kami akan membantu City menjuarai liga,” ujar manajer QPR, Mark Hughes.
Dari semua klub, Milan adalah yang paling serius mendatangkan penyerang 28 tahun itu dengan harga 25 juta poundsterling. Bahkan, Direktur Milan, Adriano Galliani, bersedia menunggu hingga batas akhir waktu yang ditentukan. “Ternyata sudah tidak ada harapan mendatangkan Tevez,” katanya.
Penyerang Argentina itu menjadi sorotan sejak menolak bermain melawan Bayern Muenchen di Liga Champions, September tahun lalu. Sejak itu, pelatih Roberto Mancini tak pernah lagi memasangnya sebagai pemain inti. Tevez pun kerap absen saat latihan klub.
Tevez merasa dinomorduakan setelah kedatangan Sergio Aguero pada awal musim ini. Sepanjang 2011-2012, ia hanya lima kali dimainkan: tiga di Liga Primer, satu di Liga Champions, dan satu di Piala Carling. Padahal, dulu Mancini yang memasang ban kapten di lengannya. “Dia adalah salah satu pemain terbaik kami,” ujar Mancini saat itu.
Bukannya menunjukkan sikap baik, Tevez malah memberontak dan pulang ke kampungnya di Buenos Aires, Argentina, sejak November. Panggilan klub untuk kembali dan melaksanakan kewajibannya ditolak ayah dua anak itu. Ia beralasan ingin dekat dengan keluarga.
Akibat kelakuannya itu, City mengganjarnya hukuman denda gaji selama enam minggu sebesar 1,2 juta pound sterling. Tevez mengajukan permohonan banding ke Dewan Liga Primer. “Kami akan segera membahas permintaan ini,” kata juru bicara Dewan itu kemarin.
Penasihat dan agen Tevez, Kia Joorabchian, mengatakan uang bukanlah masalah bagi Tevez. Ia mengakui pertikaian dengan Mancini membuat pencetak gol terbanyak Liga Inggris 2010-2011 itu tak betah. “Dia hanya ingin bermain sepak bola,” ujarnya.
Mancini juga mengakui hal tersebut dan sudah kehabisan akal untuk mendatangkan kembali Tevez. “Itu tidak mungkin. Carlos tidak mau tinggal di sini lagi. Kami punya masalah,” ujar pria 47 tahun itu.
Mantan pemain City, Dietmar Hamann, mendukung klub dan sang pelatih. Menurut dia, Mancini sudah maksimal berusaha agar Tevez mendapatkan perlakuan terbaik. “Kelakuan Tevez tidak layak dan saya tidak tahu dia sedang memainkan apa,” kata pemain asal Jerman itu.
Setelah penutupan jeda transfer, Selasa malam lalu, Mancini ogah-ogahan bicara soal pemain ini. “Tevez tetap pemain Manchester City,” kata pria Italia itu. “Saya tidak tahu kondisi dia saat ini.”
Ketika ditanya apabila Tevez datang dan meminta maaf agar bisa masuk ke tim kembali, Mancini menjawab, “Saya tidak tahu untuk saat ini.”
AP | ESPN | REUTERS | GOAL | TITO SIANIPAR