TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Djohar Arifin Husin mengatakan organisasinya membutuhkan dana sedikitnya Rp 900 miliar untuk membangun sepak bola nasional. Sebagian besar dana itu untuk pembangunan fasilitas olahraga dan atlet.
"Jumlahnya sekitar Rp 900 miliar untuk program kami empat tahun ke depan. Sebagian besar untuk membangun fasilitas seperti lapangan olahraga, asrama atlet, dan kantor PSSI. Semuanya nanti dalam satu komplek," kata Djohar ketika dihubungi Jumat, 3 Februari 2012.
Djohar mengatakan dana Rp 900 miliar itu akan dikumpulkan dari sponsor dan swasta. Pihaknya tidak akan meminta dana sebesar itu ke Kementerian Pemuda dan Olahraga karena banyak cabang olahraga lain yang juga membutuhkan dana. "Dana dari Menpora itu khusus untuk timnas," katanya.
Fasilitas sepak bola, kata dia, mendesak diadakan karena sampai saat ini tim nasional belum memiliki lapangan berlatih dan selama hanya menyewa. Kondis ini berpengaruh terhadap kualitas latihan dan mental pemain. "Lalu disepakati PSSI akan mencari lapangan permanen untuk timnas," katanya.
Djohar melanjutkan, pihaknya juga berencana mengadakan lapangan futsal dan lapangan bola pantai. Semua lapangan nantinya akan berada dalam satu kawasan. "Diusahakan satu komplek. Mungkin tidak di Jakarta," katanya.
Alokasi Anggaran lain yang cukup besar, Djohar melanjutkan, adalah untuk pembinaan usia muda. Ia memprediksi sedikitnya dibutuhkan dana Rp 200 miliar hingga Rp 300 miliar untuk membangun enam titik sentra pelatihan sepak bola. "Kami akan bangun enam sentra pelatihan nantinya," katanya.
Djohar menilai besarnya dana yang diperlukan untuk membangun sepak bola nasional memang tak bisa dihindari. Sebab, kata dia, prestasi tak akan bisa diraih jika tak ada fasilitas. "Prestasi itu mahal," katanya. Ia berharap semua fasilitas itu sudah berdiri sebelum masa jabatannya habis.
DWI RIYANTO AGUSTIAR