TEMPO.CO, Jakarta -Seluruh pemain tuan rumah Arema Indonesia dan Persiba Bantul akan mengenakan pita hitam di lengan kanan dalam laga kompetisi Liga Prima Indonesia (LPI) di Stadion Gajayana, Kota Malang, Ahad 5 Februari 2012.
Noor Ramadhan alias Nunun, juru bicara Arema LPI, mengatakan, pita hitam dipasang sebagai tanda berkabung atas insiden tewasnya 73 orang dan seribuan suporter luka-luka saat pertandingan antara klub Al-Masry dan Al-Ahly di Stadion Port Said, Kairo, Mesir, Rabu 1 Februari lalu.
“Imbauan penggunaan pita hitam itu dari PT LPIS (Liga Prima Indonesia Sportindo) yang kami terima lewat e-mail. Kami kira itu imbauan yang bagus sebagai bentuk simpati sekaligus keprihatinan dan solidaritas kita terhadap mereka. Kami akan terapkan dalam pertandingan besok,” kata Nunun dalam jumpa pers bersama ofisial Persiba di Ruang Pers Stadion Gajayana, Sabtu 4 Februari 2012 sore.
Menurut Nunun, imbauan penggunaan pita hitam di lengan kanan berlaku untuk semua tim peserta kompetisi LPI yang berlaga dalam pekan ini. Selain sebagai bentuk simpati, keprihatinan dan solidaritas, pemasangan pita hitam ditujukan sebagai pengingat agar semua pemangku kepentingan persepakbolaan Indonesia terus menjunjung tinggi prinsip-prinsip fair play sehingga sepak bola nihil dari aksi-aksi kekerasan di lapangan.
Iqbal, juru bicara Persiba, pun menyetujui imbauan itu. Seluruh pemain Bantul siap menjalankan imbauan LPIS untuk terus mengembangkan sepak bola yang berkualitas dan enak ditonton, dengan tetap menjaga semangat sportivitas di dalam dan di luar lapangan.
Iqbal menyampaikan, mungkin ratusan pendukung Bantul akan ikut menyaksikan laga besok. Ia berharap semoga penonton pun sudi mengenakan pita hitam. “Semoga penonton tuan rumah dan pendukung kami rela mengenakan pita hitam. Jangan sampai kekerasan terus terjadi di sepak bola kita,” kata Iqbal.
ABDI PURMONO