TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Alifian Mallarangeng tidak memberi tenggat kepada Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) untuk menyelesaikan kisruh di tubuh Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI). Sikap Andi ini berbeda dengan federasi sepakbola internasional (FIFA) yang memberi tenggat agar konflik itu bisa selesai pada Maret mendatang.
"Kalau harapan saya kisruh ingin selesai secepatnya. Kalau soal tenggat, biarkan saja Pak Tono Suratman (Ketua Umum KONI) bekerja maksimal," ujar Andi seusai rapat dengar pendapat dengan Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat, Senin, 6 Februari 2012.
Menurut Andi, saat ini Tono masih intensif berkomunikasi dengan PSSI dan Komite Penyelamat Sepakbola Indonesia (KPSI). Kedua pihak, kata Andi, sudah bertemu satu kali dan membicarakan rekonsiliasi. "Untuk rekonsiliasi kan tidak cukup sekali bertemu. Pokoknya KONI sampai saat ini masih terus mendorong untuk rekonsiliasi," kata Andi.
Andi enggan menjawab kemungkinan mediasi itu menemui titik buntu. Saat ditanya mengenai manuver KPSI yang membuka pendaftaran ketua umum PSSI menggantikan Djohar pun ditanggapi Andi dengan santai. "Mudah-mudahan saja ini (rekonsiliasi) segera berhasil."
KPSI hari ini resmi membuka pendaftaran calon ketua umum PSSI untuk menggantikan Djohar Arifin Husin. Sebelumnya PSSI Pengprov DKI Jakarta, Pengprov Jawa Timur, dan Persija Liga Super telah mengajukan nama Dahlan Iskan sebagai calon ketua umum PSSI yang baru.
PSSI berencana menggelar Kongres Tahunan pada 18 Maret mendatang, sesuai dengan tenggat yang diberikan FIFA, yaitu tanggal 20 Maret untuk menyelesaikan kisruh internal.
ARIE FIRDAUS