TEMPO.CO, Yogyakarta - Laga lanjutan Liga Super Indonesia antara Persija Jakarta melawan Persipura Jayapura di Stadion Mandala Krida Yogyakarta, Selasa, 7 Februari 2012, diwarnai kerusuhan antar pendukung. Akibatnya, belasan penggemar dari kedua tim pingsan dan luka-luka.
Kerusuhan terjadi menjelang akhir babak pertama, sekitar satu menit jelang peluit turun minum dibunyikan wasit Hadi Suroso. Dari pantauan Tempo di lapangan, kerusuhan bermula saat seorang yang duduk di tribun isi utara melompat pagar dan masuk ke lapangan lalu berlari ke arah tribun selatan yang diisi pendukung Persija. Pria berkacamata itu lantas berteriak dan menari-nari menggoda The Jack Mania.
Setelah itu ada aksi lempar batu dan botol antara pria tadi dengan pendukung Persija. Polisi berusaha meredam dengan menenangkan konflik kecil itu. Namun, polisi tak mampu membuat suasana panas mereda. Justru beberapa saat kemudian sejumlah pendukung Persipura lain yang ikut turun menuju tribun Persija hingga terjadi aksi saling lempar batu dan tongkat dari kedua belah pihak.
Pendukung Persija yang terdesak sempat saling berlompatan turun ke lapangan ketika sejumlah pendukung Persipura memasuki tribun mereka. Polisi anti huru hara pun kemudian turut turun tangan dan bertindak lebih keras menggunakan tongkat kepada pendukung yang tetap nekat bentrok meski dilerai.
Aksi bentrok ini diwarnai dengan saling bakar bendera kelompok pendukung dan menyebabkan suasana pertandingan sempat diwarnai asap hitam.
Kepala Satuan Intel Kepolisian Resor Kota Yogyakarta Komisaris Sigit Haryadi sempat dilarikan ke ruang medis setelah kepalanya terluka terkena lemparan batu dan mengeluarkan darah cukup banyak. Sedangkan dua pendukung Persija Jakarta pingsan dan puluhan lainnya dirawat karena luka-luka terkena lemparan batu.
Sedangkan dari pendukung Persipura terdapat beberapa luka dan satu di antaranya perempuan. “Ada belasan yang tadi harus dirawat karena pingsan dan kena lemparan batu. Tapi semua boleh pulang,” kata seorang petugas medis Hanafi.
Keributan antara suporter masih berlanjut di luar seperti di sisi selatan stadion yakni di seputar Jalan Kapas dan membuat puluhan pasukan anti huru hara kembali diturunkan untuk mengamankan lokasi.
PRIBADI WICAKSONO