TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris PT Liga Indonesia Tigor Shalom Boboy mengatakan sulit menerima dua opsi penyelesaian yang ditawarkan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) terkait dengan dualisme kompetisi.
"Dua opsi itu sudah sangat sulit dicapai saat ini karena klub-klub sudah menentukan pilihannya sendiri untuk bermain di mana. Jadi titik temunya mungkin hanya di kongres," katanya ketika dihubungi pada Jumat, 10 Februari 2012.
Ketua Umum PSSI Djohar Arifin usai rapat Komite Eksekutif Kamis malam di Hotel Crown, Jakarta, menyatakan pihaknya menawarkan dua opsi untuk menyelesaikan dualisme kompetisi yang selama ini terjadi.
Opsi pertama, PSSI bersedia melegalkan Liga Indonesia Super League jika klub-klub yang bermain di liga tersebut mau meninggalkan PT Liga Indonesia dan hijrah ke PT Liga Prima Indonesia Sportindo.
Opsi kedua, jika klub-klub Indonesia Super League tetap ngotot bermain di bawah payung PT Liga Indonesia, PT Liga Indonesia harus mengakui PSSI sebagai pemegang saham mayoritas di PT Liga.
Tigor mengatakan pihaknya sulit memenuhi opsi pertama karena PT Liga Prima Indonesia Sportindo tak memenuhi syarat menjadi operator kompetisi. PT Liga Prima Indonesia Sportindo dibentuk melalui rapat Komite Eksekutif. Padahal, kata dia, "Operator kompetisi harus ditunjuk lewat kongres."
Adapun mengenai opsi kedua, yakni agar PT Liga mengakui PSSI sebagai pemilik saham mayoritas, Tigor mengatakan opsi ini pun sulit ditempuh karena saat ini sengketa saham tersebut masih berproses di pengadilan. "Kami akan menghormati keputusan pengadilan nanti," katanya.
Pengadilan Negeri Jakarta Selatan telah melayangkan surat panggilan kepada PSSI dan PT Liga Indonesia untuk menyelesaikan sengketa saham di PT Liga Indonesia 16 Februari 2012 mendatang.
DWI RIYANTO AGUSTIAR
Berita lain:
PSSI Datangkan Eriksson ke Indonesia
Adelaide Sebut Persipura Main di Liga Pemberontak
Dualisme Kompetisi, PSSI Tawarkan Dua Opsi
14 Negara Asia Prihatin Sepak Bola Indonesia
Persipura Ikut Babak Play Off LCA Lawan Adelaide
Peni Resmi Jadi Penanggung Jawab Arema LPI
PSSI Belum Temukan Solusi Dualisme Kompetisi