TEMPO.CO, Manchester - Liverpool boleh saja terus tercecer dalam persaingan berebut posisi empat besar Liga Primer Inggris. Tapi, bila menyangkut pertandingan melawan Manchester United, yang akan berlangsung di Old Trafford malam ini, mereka seperti selalu mendapat tambahan tenaga.
Dalam dua pertemuan musim ini performa The Reds--julukan Liverpool-- lebih meyakinkan. Mereka tampil lebih dominan saat menahan Setan Merah 1-1 di Anfield, tahun lalu. Pada Piala FA, 28 Januari lalu, mereka bahkan menang 2-1.
Pelatih United, Sir Alex Ferguson, mengakui timnya harus kembali menginjak gas dalam laga ini. "Laga melawan Liverpool dalam dua atau satu tahun terakhir tak terlalu bagus buat kami. Kami tak tampil sebaik sebelumnya," kata pelatih asal Skotlandia itu.
Musim lalu MU memastikan menjadi juara yang ke-19 kali, sekaligus melampaui catatan Liverpool (18 kali). Tapi di musim itu MU juga sempat dipermalukan seterunya tersebut, 3-1, di Anfield.
Ryan Giggs, gelandang MU, menyatakan laga malam ini menjadi kesempatan bagi timnya untuk membuat pernyataan serius. "Ini akan jadi laga sulit," katanya. "Mereka adalah klub yang sudah lama kami kejar. Kini, setelah berhasil melampaui mereka, kami harus tetap di depan."
Dalam klasemen, MU tetap lebih unggul dari Liverpool. Tim itu kini menempati posisi kedua klasemen dengan nilai terpaut dua angka dari Manchester City di puncak klasemen. Liverpool sendiri berada di peringkat ketujuh dengan nilai 39, tertinggal 16 poin dari MU.
Malam ini ketajaman MU akan kembali beradu dengan ketangguhan pertahanan Liverpool. MU menjadi klub tertajam kedua di Liga Primer musim ini. Mereka sudah menceploskan 59 gol, atau hanya tertinggal empat gol dari City. Sedangkan Liverpool menjadi tim dengan pertahanan terkokoh kedua di kompetisi yang sama. Si Merah baru kebobolan 21 kali, dua gol lebih banyak dari City.
Kenny Dalglish, pelatih Liverpool, mengakui kokohnya pertahanan menjadi modal berharga bagi timnya sepanjang musim ini. Ia pun sangat terkesan oleh performa kiper Pepe Reina yang mampu tak kebobolan dalam 10 laga. "Tapi semua bek ikut berkontribusi pada pencapaiannya itu," katanya.
Dalglish, yang juga berasal dari Skotlandia, berharap ketangguhan lini pertahanannya kali ini bisa diimbangi ketajaman di lini depan. Dalam empat dari delapan pertandingan terakhir timnya terus gagal mencetak gol, sehingga hanya bisa menang dua kali.
Kembalinya Luis Suarez--yang selesai menjalani hukuman delapan pertandingan karena penghinaan rasial terhadap Patrice Evra, bek MU-- diharapkan akan membantu ketajaman Liverpool. Untuk itu, penyerang asal Uruguay tersebut harus mampu menghadapi teror dari pendukung tuan rumah. Toh, ia siap. "Saya justru akan terpacu bila mereka menyoraki saya," katanya.
AP | REUTERS | NURDIN