TEMPO.CO, Jakarta - Persipura Jayapura terus berfokus membenahi taktik dan organisasi permainan menjelang menghadapi Adelaide United dalam laga Liga Champions Asia (LCA) di Stadion Hindmarsh, Adelaide, Australia Selatan, Kamis, 16 Februari 2012.
"Saat ini khususnya taktik dan organisasi saat menyerang. Sesampai di Australia, kami tinggal melakukan simulasi dari segi pertahanan," ujar pelatih Persipura, Jacksen F. Tiago, saat latihan di Lapangan C Senayan, Jakarta, Senin 13 Januari 2012.
Ketiadaan Boaz Solossa karena cedera juga tidak dipermasalahkan Jacksen. Menurut dia, tim sudah memiliki beberapa pemain pengisi peran Boaz. Lagi pula, menurut Jacksen, tim terbiasa bermain tanpa Boaz, seperti dalam turnamen prakompetisi lalu.
"Sekarang bagaimana kami secara kolektif bisa bermain," kata Jacksen. Boaz sebelumnya mengalami cedera lutut saat menghadapi Sriwijaya FC. "Para pemain ada pada posisi masing-masing. Saat kehilangan bola, mereka bisa kembali ke daerah."
Pada pertandingan itu kapten Persipura tersebut hanya bermain selama sembilan menit. Ia absen memperkuat Persipura saat melawan PSPS dan Persija dan diperkirakan akan istirahat hingga tiga pekan ke depan.
"Kami masih ada Emmanuel Padwa, David Laly, Ian Kabes atau Lukas Mandowen. Mereka bisa kami dorong ke depan menggantikan peran Boaz," kata Jacksen. Jacksen juga masih berharap pengatur serangan Zah Rahan dan bek Bio Pauline bisa berangkat ke Adelaide.
Dua pemain itu sampai saat ini belum bisa dipastikan ikut ke Australia akibat terganjal paspor. Jika kedua pemain inti itu tidak bisa berangkat ke Australia, Jacksen mengaku telah menyiapkan penggantinya.
"Kami siapkan dua nama cadangan jika mereka tidak bisa berangkat. Manajemen sudah mengurusnya ke Kedutaan Besar Australia. Semoga dari usaha manajemen, mereka bisa bergabung," ujar Jacksen.
Persipura akhirnya mendapat izin bermain di Liga Champions Asia setelah gugatan mereka di Pengadilan Arbitrase Internasional untuk Olahraga (CAS) dikabulkan lewat putusan sela. Sebelumnya, keinginan klub jawara Liga Super Indonesia musim 2010/2011 itu untuk tampil di LCA dihadang PSSI karena mereka dinilai sebagai klub pembangkang, yang bermain di Liga Super, kompetisi yang dinilai ilegal oleh PSSI.
ARIE FIRDAUS