TEMPO.CO, Jakarta - Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) berjuang mati-matian di Pengadilan Arbitrase Internasional untuk Olahraga (CAS) agar lolos dari gugatan ganti rugi senilai USD 1.982.000 yang dilayangkan Persipura Jayapura.
Gugatan ganti rugi itu awalnya dilakukan Persipura sebagai akibat gagalnya mereka ikut serta di Liga Champions Asia (LCA) musim 2011/ 2012, meski kemudian dalam putusan sela yang dikeluarkan CAS, hak klub berjuluk 'Mutiara-Hitam' itu dikembalikan.
"Kami akan berusaha agar tidak harus membayar denda. Dalam putusan sela, mereka sudah menang dan bisa tampil di LCA kembali. Masak kami masih harus membayar juga," ujar Wakil Sekretaris Jenderal PSSI, Tondo Widodo, Selasa, 14 Februari 2012.
Menurut Tondo, CAS telah bertindak sembrono dengan tidak mendengarkan pembelaan PSSI dan tergugat lainnya, Adelaide United, sebelum mengeluarkan putusan sela yang memenangkan Persipura.
"Setelah kami protes, baru proses hukum dikembalikan ke proses normal. Tapi bagi kami, jika nanti dalam putusan tetap Persipura juga menang, sebenarnya tidak masalah," kata Tondo. "Sekarang kami hanya tidak ingin membayar denda itu dan akan mati-matian berusaha. PSSI punya uang dari mana untuk membayar?" kata Tondo.
Sebagai usaha konsolidasi memenangkan gugatan di CAS itu, tutur Tondo, Ketua Umum PSSI Djohar Arifin Husin di sela-sela agenda di Zurich, Swiss, hari ini akan menemui pengacara yang mewakili PSSI di CAS, Patrick Mbaya. "Namun, detail pembicaraan saya tidak tahu karena yang ke Swiss hanya ketua umum dan wakil ketua Umum," Tondo menambahkan.
Gugatan kepada PSSI di CAS sebenarnya tidak hanya masalah Persipura. Saat ini, Djohar Arifin Cs juga digugat terkait keinginan menggelar kongres luar biasa (KLB) untuk mengganti kepengurusan Djohar.
PSSI melalui Mbaya, lanjut Tondo, telah menyampaikan pembelaan untuk masalah itu. "Satu lagi soal gugatan hutang senilai USD 700 ribu di era Nurdin Halid yang didaftarkan Bacchini. Pak Djohar saat ini juga terus berkomunikasi dengan Patrick Mbaya soal itu," ujar Tondo.
Kunjungan Djohar ke Swiss bertujuan menghadiri pertemuan panitia Piala Dunia U-20. Djohar, sebelumnya ditunjuk menjadi salah satu pengurus di turnamen tersebut. "Ya, disempatkan untuk membicarakan masalah lain. Sekalian," kata Tondo.
ARIE FIRDAUS