TEMPO.CO, Jakarta - Pengurus Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia belum mau mengomentari rencana manajemen PT Arema Indonesia, yang berencana melaporkan PT Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS) ke Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) dan Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA). Arema Indonesia merupakan salah seorang pengelola klub Arema, yang saat ini mengalami pertikaian pengurus.
PSSI, menurut Sekretaris Jenderal Tri Goestoro, akan terlebih dahulu mendalami masalah tersebut. "Saya baru dengar-dengar saja. Akan saya lihat dulu apa inti masalahnya, kenapa bisa sampai seperti itu," ujar Tri Goestoro, Selasa, 14 Februari 2012, di kantor PSSI, Gelora Bung Karno, Senayan.
Saat ditanya tindakan yang diambil PSSI kepada PT LPIS, PSSI juga belum bisa memastikannya. "Dilihat dulu masalahnya. Kasus seperti itu kan jangan gegabah. Kami baru dengar keterangan dari LPIS, belum konfirmasi ke Arema," ujar Tri lagi.
Sebelumnya, manajemen PT Arema Indonesia versi investor Ancora berencana melaporkan PT LPIS kepada AFC dan FIFA karena dianggap telah memihak dalam kasus dualisme kepengurusan klub. Tudingan intervensi itu dipicu adanya surat dari LPIS bernomor LPIS-160/OC-Dir/II/2012 tanggal 11 Februari lalu. Surat itu dikirimkan CEO LPIS Widjajanto ke manajemen Arema kubu M. Nur.
"Padahal manajemen yang ditunjuk PT LPIS lawan Bontang FC adalah kami," ujar Legal Officer PT Arema Indonesia versi investro, Sutanto, beberapa waktu lalu.
Surat kepada M. Nur itu, kata Sutanto, juga membuktikan bahwa PT LPIS telah jauh mengintervensi masalah dualisme Arema IPL. "Itu sudah masuk ke internal klub. Bagaimana mungkin PT LPIS bisa masuk sejauh itu, bahkan sampai menentukan proses akuisisi selambat-lambatnya harus dilakukan tujuh hari sejak tanggal surat itu," ujar Sutanto lagi.
Dengan polemik internal di Arema IPL itu, saat ini ada tiga pihak yang mengklaim sebagai pengelola resmi Arema. Dua pihak mengklaim pengelola Arema di IPL dan satu pihak pengelola Arema di Liga Super Indonesia.
ARIE FIRDAUS