TEMPO.CO, Jakarta – Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) akhirnya menetapkan Kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah, sebagai lokasi kongres tahunan PSSI pada 18 Maret 2012. Keputusan memilih Palangkaraya itu disepakati anggota Komite Eksekutif (Executive committee/Exco) PSSI dalam rapat Exco di Hotel Crown, Jakarta, Jumat malam.
Ketua Umum PSSI Djohar Arifin Husin menyangkal bahwa pemilihan Palangkaraya sebagai usaha menghindari gangguan dari pihak-pihak yang kontra dengan PSSI selama ini. Menurut dia, Palangkaraya terpilih sebagai lokasi kongres, semata untuk variasi dan memberi kesempatan kepada daerah untuk mendukung PSSI.
“Pemerintah daerah dan kepolisian di sana (Palangkaraya) juga sangat dukung kami. Makanya kami putuskan di sana.” ujar Djohar Arifin, Sabtu, 18 Februari 2012. Tak menutup kemungkinan, setelah Palangkaraya, nanti bisa saja di Aceh atau di daerah lain yang menjadi tuan rumah kongres PSSI.
Djohar menguraikan, kongres pertama di era kepengurusannya itu hanya akan membahas program kerja selama setahun. Seperti evaluasi kompetisi di bawah naungan federasi; Liga Prima Indonesia (IPL), Divisi Utama, Divisi Satu, Divisi Dua dan Divisi Tiga, persiapan Piala Indonesia, dan persiapan tim nasional. Dengan begitu, secara tidak langsung, kongres tahunan itu menutup kemungkinan untuk menjadi sarana mendesak kongres luar biasa (KLB).
Sesuai aturan yang ada, tutur Djohar, PSSI hanya akan mengundang klub yang saat ini berkompetisi di liga resmi di bawah PSSI dan 33 pengurus provinsi PSSI. “Sejak beberapa hari lalu pun sudah saya katakan, peserta Liga Super tidak akan diajak ikut serta di kongres tahunan nanti,” kata Djohar.
Jika sebelum kongres di Palangkaraya, PSSI dan klub Liga Super mencapai kata sepakat rekonsiliasi, menurut Djohar, bisa saja klub yang saat ini berkompetisi di Liga Super diajak ikut serta dalam kongres. Namun ia enggan berspekulasi mengenai kemungkinan tersebut.
“Lihat saja nanti perkembangannya. Jika rekonsiliasi tercapai sebelum kongres, barangkali akan ada perubahan,” kata mantan staf ahli Menteri Pemuda dan Olahraga itu.
Keputusan PSSI menggelar kongres tahunan pada 18 Maret dilakukan setelah didesak Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA). Dalam surat yang dikirim ke PSSI Januari lalu, PSSI diinstruksikan untuk segera menyelesaikan konflik internal paling lambat pada 22 Maret 2012. Jika setelah tenggat itu konflik internal PSSI tidak kunjung usai, FIFA mengancam akan menjatuhkan sanksi kepada Indonesia.
Tak mau kalah, Komite Penyelamat Sepak Bola Indonesia (KPSI) pun berencana akan menggelar KLB pada 21 Maret 2012. Agendanya adalah memilih kepengurusan baru untuk mengganti kepengurusan Djohar Arifin Husin di PSSI.
ARIE FIRDAUS