TEMPO.CO, Jakarta - Komite Penyelamat Sepak Bola Indonesia (KPSI) tidak peduli jika tidak ada perwakilan Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) atau Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) yang hadir dalam kongres luar biasa KPSI pada 18 Maret 2012 nanti.
"Kami hanya konfirmasi ke mereka (FIFA dan AFC). Mereka tidak datang pun tidak apa-apa, yang penting kami sudah konfirmasikan ke mereka," ujar Sekretaris Jenderal KPSI, Hinca Panjaitan, di kantor KPSI, Selasa, 21 Februari 2012.
KPSI, menurut Hinca, pada dasarnya hanya mengikuti Pasal 32 yang menyatakan KLB bisa dilaksanakan secara mandiri jika diminta lebih dari dua pertiga anggota PSSI. FIFA, terangnya, hanya sebatas mengetahui perkembangan.
"Kami terus surati mereka untuk memberitahu perkembangan. Kemarin saat Pak Toni ke Adelaide pun, AFC sudah diberitahu dan paham dengan kondisi Indonesia. Mereka sudah tahu," ujar Hinca.
KPSI sebelumnya mengagendakan KLB untuk memilih ketua umum baru pengganti Djohar Arifin pada 21 Maret 2012. Kemudian, akibat desakan anggota, mereka memajukan KLB ke tanggal 17-18 Maret 2012. "Yang pasti, KLB akan digelar di Jakarta. Namun untuk lokasi pasti pelaksanaan masih belum dipastikan. Sementara di Hotel Sultan," ujar Hinca lagi.
Sampai saat ini, kata Ketua KPSI Toni Apriliani, sudah ada 20 calon ketua umum, 22 calon wakil ketua umum dan 40 calon anggota komite eksekutif yang mendaftar. Senin pekan depan, lanjut Toni, KPSI akan memberikan kesempatan kepada calon yang sudah mendaftar untuk menyampaikan visi dan misi mereka.
"Biar masyarakat tahu apa program mereka. Tidak menutup kemungkinan nanti mereka kami beri kesempatan berdebat," ujar Toni lagi.
ARIE FIRDAUS