TEMPO.CO, Surabaya - Sekitar seratus Bonek--julukan suporter Persebaya Surabaya--berunjuk rasa ke kantor TV One biro Jawa Timur di Kompleks Perumahan Jemursari Regency B-1 Surabaya, Rabu, 7 Maret 2012.
Mereka tersinggung dengan ucapan Karni Ilyas saat membawakan program acara Indonesia Lawyers Club di TVOne Selasa malam. Dalam acara bertema "Mau di bawa ke mana PSSI" itu Karni berujar, "Bonek pulang kampung menghancurkan rumah warga dan merampok makanan."
Koordinator pengunjuk rasa, Siti Nasyiah, mengatakan kalimat Karni yang disiarkan secara langsung tersebut dapat menimbulkan persepsi salah masyarakat terhadap Bonek. Justifikasi Karni, menurut Siti, tegas-tegas mematikan niat baik dan iktikad Bonek untuk menjadi suporter yang baik ketika Persebaya Surabaya bermain di kandang ataupun ke luar kandang. "Ucapan Karni tidak sesuai dengan fakta di lapangan,'' kata Ita. ''Kami juga pernah mengadakan pengobatan gratis dan operasi mata gratis kepada warga tak mampu," ujar perempuan yang akrab disapa Ita itu.
Karena itu Siti mendesak Karni dan TV One yang telah menyiarkan acara itu agar meminta maaf secara terbuka kepada Bonek khususnya dan pencinta sepak bola pada umumnya. Jika tuntutan itu tidak ditanggapi, kata Siti, Bonek mengancam akan kembali berunjuk rasa dengan jumlah yang lebih besar. "Kami akan terus konsolidasi sampai TV One meminta maaf," ucap Siti.
Setelah berorasi di depan pintu gerbang perumahan, Kepala Biro TV One Supriyana mengundang tujuh perwakilan pengunjuk rasa untuk berdialog. Supriyana sempat menawarkan wawancara kepada Siti sebagai bentuk keberatan atas ucapan Karni dan akan ditayangkan dalam slot berita sore ini. Tapi tawaran itu ditolak oleh Siti. "Saya tidak mau setelah saya diberi hak jawab terus masalahnya dianggap selesai. Yang kami tuntut minta maaf adalah Karni," ujar Siti.
Karena Siti enggan diwawancarai Supriyana berjanji meneruskan tuntutan Bonek ke Jakarta. Supriyana juga meminta maaf bila Bonek sakit hati terhadap ucapan Karni. "Saat ini juga tuntutan ini kami kirim lewat faksmile ke Jakarta," kata dia.
KUKUH S WIBOWO