TEMPO.CO, Muenchen - Bayern Muenchen akan bertarung habis-habisan guna mempertahankan mimpi mereka untuk tampil di laga final Liga Champions di kandang sendiri. Kemenangan besar di Liga Jerman jadi modal menjamu Basel, dinihari nanti.
Pelatih Bayern, Jupp Heynckes, mengatakan kemenangan 7-1 saat menjamu Hoffenheim, Sabtu lalu, membuat moral tim bagus. “Itu membuktikan bahwa kami bisa mencetak gol,” kata Heynckes. “Tapi melawan Basel tak semudah Hoffenheim.”
Bayern harus mengatasi ketertinggalan 0-1 hasil leg pertama di kandang Basel pada 23 Februari lalu. Akibat kekalahan itu, Heynckes sempat dibombardir kritikan dan diisukan akan hengkang.
Bayern punya modal untuk bisa membalikkan keadaan itu dan lolos ke perempat final. Bayern memenangi 11 dari 12 partai kandangnya di Liga Champions, termasuk tiga di babak grup musim ini. Selain itu, rekor pertemuan kedua klub didominasi Bayern.
Namun Bayern punya pengalaman buruk di babak knockout akibat gagal menang di kandang. Di antaranya kalah 2-3 saat melawan Inter Milan, 1-1 dengan Barcelona, dan 0-2 dengan AC Milan.
Bayern, yang berada di posisi kedua Bundesliga, butuh lolos ke babak perempat final Liga Champions. Sekaligus menjaga harapan tampil di final yang akan digelar di Allianz Arena. “Pertandingan melawan Basel sangat menentukan bagaimana sisa musim ini berjalan,” kata Presiden Uli Hoeness.
Meski harus menghadapi raksasa dengan motivasi segudang itu, pemain Basel ciut nyali. “Tidak mudah mencetak gol ke gawang kami,” kata gelandang Basel, Grani Xhaka. Basel saat ini memimpin Liga Swiss dengan keunggulan 12 poin dan tak terkalahkan dalam 17 laga terakhirnya.
Selain itu, Basel punya catatan manis di Liga Champions musim ini. Tim asuhan Heiko Vogel ini tak pernah kalah bermain tandang dan selalu mencetak gol. Salah satu yang paling fenomenal adalah menahan imbang Manchester United 3-3.
“Akan jadi kejayaan yang besar jika tim Swiss bisa mencapai perempat final,” kata Vogel, yang pernah bekerja untuk Bayern Muenchen. “Kami punya kualitas. Tim saya percaya akan kemampuan mereka sendiri.”
AP | REUTERS | UEFA | TITO SIANIPAR